Charles Mussry, pahlawan Indonesia berdarah Yahudi

Selamat siang Stemians yang berbahagia, di hari yang cerah ini saya ingin berbagi tentang sejarah pahlawan Indonesia yang berdarah Yahudi "Charles Mussry". Check it out!

Charles Mussry adalah salah satu orang terkaya di Surabaya saat itu. Ia merupakan seorang pengusaha sukses dan saudagar yang terpandang. Ia tinggal di pusat kota, tepatnya di jalan Simpang yang saat ini berubah nama menjadi Jalan Pemuda. Di tempat tinggalnya, Mussry tak hanya bermukim, namun juga menjalankan usahanya. Lahan seluas 600 meter persegi digunakan sebagai bengkel mobil di sana. Namun di tahun 1960-an, bangunan tersebut dijual.

Charles Mussry memang dikenal berkecukupan. Mussry kerap menyumbangkan uangnya untuk kepentingan perjuangan. Salah satu peran pentingnya adalah menyumbang untuk dapur umum. Ia yang memasok makanan bagi para pejuang di medan tempur, dan juga menyelundupkan senjata. Barangkali memang jarang yang tahu, namun Mussry juga aktif di berbagai kegiatan amal.

Tak tersisa apapun yang menjadi pengingat bagi sosok pejuang Mussry. Rumah dan juga bengkel miliknya telah lenyap setelah empat dasarwarsa. Rumah Sakit Simpang yang lekat dengan dirinya pun juga sudah tak lagi berdiri, tergantikan oleh pusat perbelanjaan Plaza Surabaya yang berjejeran dengan Museum Kapal Selam. Peninggalan yang raib ini pun makin membuat dirinya tenggelam tanpa dikenang.

Mussry ditemukan tewas di usia 52 tahun dengan sebab yang cukup misterius. Pihak keluarganya pun langsung menyimpan curiga atas kematiannya yang dianggap tak wajar. Bahkan anak bungsu Mussry menyimpulkan bahwa ayahnya tewas diracun. Hal itu diketahui dari sebuah buku yang ditulis oleh orang Yahudi Polandia yang pernah ditolong oleh ayahnya. Mussry akhirnya dimakamkan di kompleks pemakaman Kembang Kuning, Surabaya.

Bukan suatu misi yang mudah dalam menemukan jejak Mussry. Media yang pernah mengumpulkan data Mussry mengaku jika keturunan Yahudi di Surabaya kerap menyembunyikan identitasnya. Hal tersebut tentu saja karena membahas soal Yahudi memang sangat sensitif di Indonesia.

Terlebih, tak banyak keturunan Yahudi yang paham dengan sejarah Mussry. Namun, masih ada beberapa kerabat mengetahui kisahnya. Termasuk Mussry yang diketahui sangat dekat dengan Presiden Soekarno. Salah satu keponakan Mussry membenarkan tentang perjuangan pamannya di pertempuran 10 November di Surabaya.
image
image
image
image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now