Terpesona

hijab-siluet.jpg
Beberapa waktu lalu, seorang teman bercerita kepadaku saat aku berkunjung ke rumahnya.

“Gadis itu duduk jauh di depanku. Aku terpesona saat pertama kali memandangnya. Bukan karena kecantikannya karena ada banyak gadis yang lebih cantik di ruangan itu, tapi seperti ada kekuatan dalam dirinya yang menyebabkan kuterpesona.” Raut mukanya ceria saat dia bercerita mengenai gadis yang sudah dua bulan dia kenal hanya sebatas nama.

“Sudah pernah berbicara dengannya?”tanyaku setelah dia berhenti curhat.

“Aku bahkan segan menyapanya. seperti ada ruang terpisah di antara kami. Aku dan si gadis seperti hidup di dua dimensi berbeda.”

“Kamu sok berfilosofis. Bilang saja, kamu takut berbicara dengannya. Takut keringatan, gemetaran dan salah tingkah. Pastinya, takut ketahuan bahwa kamu ternyata tak “segarang” tulisan-tulisanmu.”

“Bener juga sih.”

Sejujurnya, dulu kupikir hanya ada dalam novel-novel romantis kisah seperti itu tapi ternyata di dunia nyata juga ada kejadian sama. Aku yakin bukan hanya kawanku saja yang berprilaku demikian. Banyak masih di luar sana. Atau bahkan kalian juga seperti itu?

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center