BUANG PEMIKIRAN BAHWA ADA YANG KURANG DI DIRI KITA. PERLUASLAH WAWASAN, GAPAI KEBAHAGIAAN KITA

Hidup adalah suatu pilihan. Saya setuju dengan kalimat tersebut. Bagaimana cara kita menyikapi hidup ini, itulah pilihannya.

Betapa beruntung sekali jika kita tinggal dalam keluarga yang dapat membekali kita menjadi pribadi yang mandiri. Mampu bertahan dalam kesulitan hidup, sederhana, dan suka menolong. Orang tua juga mengutamakan pendidikan sehingga menjadikan kita punya motivasi untuk maju dan berhasil. Terbukti kita selalu berusaha mencari peluang agar tetap survive, meski cobaan datang silih berganti. Kakak meninggal, Nenek patah tulang dan kita sendiri kecelakaan, tetapi kita tetap berupaya untuk bertahan, bahkan berusaha menjaga Orang tua. Tatkala satu per satu orang yang kita sayangi meninggal dunia. Kita harus berusaha merekatkan kembali hubungan kekeluargaan yang renggang. Ini satu bentuk positif dari sifat kita yang bertanggung jawab welas kasih. Memang kita harus terus berupaya untuk tetap baik dan tidak menyakiti orang seperti nasihat orang tua. Tetapi kita harus bersikap tegas dan menyampaikan apa yang kita rasakan. Ini bukanlah bentuk menyakiti orang lain. Terlalu mengalah dan terlalu pasrah pun tidak selalu menjadikan keadaan jadi membaik. Sampaikan hal yang mengganjal, lalu diskusikan dan buatlah keputusan. Kita boleh menuntut yang menjadi hak kita. Ini bukan menyangkut materi saja, tetapi juga untuk tidak dianggap lemah. Tidak memposisikan diri kita sebagai seorang pengalah yang tidak berdaya. Mudah sekali diperdaya dan dianggap tidak ada. Ingat, bagaimana orang bersikap kepada kita, itu akan terpulang kepada perilaku kita sendiri. Nah, bersikaplah tegas buat alur masalah, dan cari pemecahannya. Ini tidak akan mengurangi kualitas diri anda sebagai orang yang sabar dan ikhlas. Juga tidak berarti menyesali pilihan atau tidak bersyukur. Hilangkan perasaan diri kita jelek, tua dan sebagainya. Sebenarnya orang melihat keyakinan kita akan di diri sendiri, kita harus menjadi pribadi yang tangguh. Beruntung sekali seseorang yang menjadi pasangan hidup kita. Katakan hal itu berulang kali pada diri sendiri. Jangan sebaliknya. Ingat, keyakinan kita akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita. Kelak jika kita menjumpai sesuatu yang tidak sesuai harapan, jangan salahkan diri sendiri.

"Perluaslah wawasan, kembangkan minat, pupuk rasa percaya diri. Tetaplah menjadi pribadi yang sabar dan senantiasa ikhlas, namun tetap tangguh dan mandiri."

Hormat saya,

@sanne

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center