Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Selamat sore steemians di manapun anda berada. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada @aronnaawe yang telah mengadakan "Kontes Anak adalah Mutiara."
Gadis kecil ini bernama Amanda Yolivia. Dia lahir 6 tahun yang lalu. Saat ini duduk di bangku SD kelas 1. Setiap mata yang memandang pasti akan terpesona dengan kecantikannya. Gadis kecil berkulit putih ini bisa dibilang cukup sempurna terlahir sebagai seorang wanita. Jika sejak kecil saja sudah menampakkan aura kecantikannya, apalagi nanti ketika sudah dewasa, ya. 😄
Gadis mungil yang begitu mirip dengan ayahnya ini tidak terlahir dari rahim saya. Saya menyukainya, juga menyayanginya.
"Ibu, ayah di mana?"
"Ibu, itu pasti ayah. Ayah pulang." Ujaran-ujaran itu sering ia ucapkan dengan riang.
Dan, siapa yang menyangka jika di balik keceriaannya ini, dia hidup dengan sedikit menderita. Dia hidup tidak tetap pada satu tempat. Dia harus bolak balik ikut ayah kemudian kakek dari pihak mamahnya.
Saya ingat betul saat itu, saat Amanda tengah bersama saya. Kemudian seseorang yang tak lain adalah kakeknya tiba-tiba datang lalu menggendongnya untuk membawanya pergi. Saat itu, dia menangis, menjerit dan berteriak tidak mau pergi.
"Manda gak mau, Manda mau sama ayah."
Saat itu saya hanya bisa menatapnya. Tak berani mengambil kembali. Meski di hati kecil ingin sekali agar gadis kecil itu tetap di sini. Tetap berada di sisi ayahnya. Ayahnya yang saat itu tengah tak ada di rumah sebab sedang bekerja.
Wajar jika dia selalu lebih suka tinggal bersama ayah. Sebab di rumah kakeknya, mamahnya tak ada. Dia hanya tinggal berdua bersama kakeknya itu.
Tapi mungkin memang ini takdirnya. Sebab semua memiliki hak. Sehingga itu mengharuskannya untuk tinggal ke sana ke mari. Ada saat dia tinggal bersama ayahnya, ada saat pula dia harus tinggal di rumah mamahnya, meski tak ada sosok mamah yang melahirkannya di rumah itu. Mamahnya terlalu sibuk bekerja di luar kota, begitu katanya.
Saya menyayanginya, sebagai anak saya. Menyayanginya meski tidak terlahir dari rahim saya. Sebab dia adalah anak dari suami saya.
Ibu dan ayah sayang kamu, Amanda sayang. Jadilah anak yang baik dan pintar. 😘😘