Penyerangan Serdadu Belanda ke Samalanga (Aceh) [Bagian II / II]


[Sumber Internet] https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Aceh
Lanjutan postingan saya yang lalu. Serangan yang dilancarkan oleh pihak serdadu Belanda secara berulang-ulang tidak mampu untuk melewati hamparan atau menguasai perkebunan yang berada di depan benteng, Komandan Schmilau dengan terpaksa memutuskan untuk mundur (retreit). Walau pun perintah mundur dari sang komandan pun memiliki kendala karena pihak serdadu Belanda harus mengevakuasi pasukan yang mengalami luka-luka. Sesampainya di Merak pasukan serdadu Belanda memutuskan untuk istirahat dan mengubur mayat-mayat serdadu Belanda yang telah tewas dalam pertempuran.

[Sumber Internet] http://warofweekly.blogspot.com/2011/07/gaya-marsose-yang-menakutkan.html
Pihak serdadu Belanda beristirahat dalam beberapa hari dan menyusun strategi untuk mengulang penyerbuan. Pada tanggal 17 Juli 1880 pihak serdadu Belanda melalukan penyerbuan kembali. Namun nasib buruk menimpa mereka. Penyerbuan tersebut gagal tampa menghasilkan apa-apa, korban jiwa dari pihak serdadu Belanda pun bertambah. Pada akhirnya pihak serdadu Belanda memutuskan untuk menghentikan penyerbuan dan pihak Belanda dengan rasa berat mengakui pejuang Aceh dibawah pimpinan Pocut Meuligo.
j9kaey50oi.jpg
[Sumber Internet]
Pada tanggal 30 Juni 1880, Letnan Van Woortman dengan membawa 65 orang pasukan memasuki kampung di wilayah Samalanga. Pada saat tiba di Cot Merak pasukan serdadu Belanda dikepung oleh penduduk setempat karena curiga. Panglima Militer Belanda yang juga menjadi Gubernur yaitu Van der Heijden berpendapat bahwa belum waktunya untuk mendatangkan ekspedisi ke Wilayah Samalanga mengingat kesibukannya yang sedang menghadapi perlawanan pejuang Aceh di wilayah Aceh Besar.

[Sumber Internet] https://plus.google.com/109921514743360786792/posts/P5u6KxWJ8yS
Namun pemerintah sipil Belanda meminta dengan memberikan pendapat yang mendesak untuk segera melakukan ekspedisi segera dilancarkan. Permintaan tersebut pun dilakukan ke Samalanga. Dibawah pimpinan Mayor Schmilau dan dibantu oleh Mayor Van Steenvelt. Pasukan serdadu Belanda ini berkekuatan 4 kompi yang masing-masing terdiri dari 1 kompi serdadu Belanda, 1 kompi serdadu Ambon dari batalyon ke- 3, dan 1 kompi serdadu Belanda campuran Belanda-Inlander dari batalyon ke-14 garnizun. Untuk total keseluruhan yaitu: 32 Orang berpangkat perwira dan 1200 serdadu diberangkatkan berserta senjata berat jenis meriam, zeni, kesehatan dan sebagainya menuju wilayah Samalanga.

[Sumber Internet] https://achehmedia.wordpress.com/2015/08/10/orang-indonesia-pertama-ke-belanda-adalah-dari-aceh/
Kapal-kapal perang Belanda pun tiba pada tanggal 14 Juli 1880 dini hari, disebelah Barat dengan jarak 400 kaki dari Kuala Samalanga dan siap melakukan penyerangan dengan cara menghujani peluru meriam ke pantai bila diperlukan. Para pejuang Aceh pun dengan kekuatan Benteng Batee Iliek berhasil mengalahkan pihak Serdadu Belanda.

[Sumber Internet] https://novazulfikar.wordpress.com/2013/07/04/140-tahun-lalu-atau-tepatnya-pada-26-maret-1873-belanda-menyatakan-perang-terhadap-aceh/
Itulah sedikit yang dapat saya posting. Rakyat Aceh adalah rakyat yang sangat kuat dan religius pihak Belanda pun mengakuinya. Banyak isi berserta penulisan di postingan saya yang masih banyak kekurangan. Saran dan masukan dapat kalian berikan di kolom komentar . Terimakasih, telah membaca dan memberikan vote di postingan saya. Saya akan melanjutkan postingan saya kembali. Salam Aneuk Nanggroe
egufa18kbv.gif

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center