Topeng di kenal sebagai salah satu alat yang di kenakan dalam pertunjukan seni, setiap bangsa di berbagai pelosok dunia memiliki penutup wajah dalam berbagai bentuk dan karakter tersendiri.
Topeng masih menjadi sebuah tradisi bagi manusia, ada beberapa masyarakat menjadikan topeng sebagai sebuah kepercayaan, dan di yakini memiliki sebuah kekuatan magis. Demikian halnya dengan masyarakat di Indonesia memiliki beragam seni yang di tampilkan melalui topeng, seperti di Bali, Jawa, Sumatera dan beberapa wilayah lainnya.
Banyak yang mengatakan bahwa banyak orang yang dalam kehidupan sosial mengatakan jangan mengenakan topeng, seperti kata lagu buka dulu topengmu. Jadilah diri sendiri jangan menjadi orang lain, jangan sok pemurah, penyayang, sopan, santun, dan baik hati. Bahkan dalam bentuk fisik tampilan rapi, pakaian bagus, sepatu kilat, mempesona dan lain sebagainya.
Pernyataan di atas menurut saya tidak semuanya benar, kita memang perlu menjadi diri sendiri, walaupun demikian, apakah dengan penanmpilan seperti mengenakan topeng itu salah?, perlu di pahami dalam situassi-situasi tertentu saya berfikir memang harus menggunakan topeng. Mengapa demikian ?, apakah dengan menampilkan karakter kita sebagai pemarah ?,harus di tampilkan dalam kehidupan sosial ?, tentu saja tidak, itulah yang penulis maksudkan tentan topeng sosial.
Dalam lingkungan sosial tentu banyak tuntutan peran sosial, bagaimana untuk menyesuaikan diri, agar dapat di terima, dan menghubungkan kepribadian seseorang dengan lingkungan sosial.
