Dalam percakapan yang panjang dengan seorang teman yang belajar di bidang konseling, dia berpendapat, salah satu alasan kenapa tingkat kepercayaan diri seseorang itu bertambah meningkat saat mereka berhasil mengumpulkan background prestasi dan relasi yang banyak. Saat itu, dia akan percaya diri dalam suasana apapun. Prestasi dan relasi ini akan bergerak lurus bersama dengan pendidikan dan wawasan seseorang. Jika akses untuk mendapatkan pendidikan serta informasi, tentu saja hal di atas akan sangat sulit untuk diperoleh.
Oleh karena itu, kenapa terkadang anak-anak di pelosok Aceh sedikit tidak percaya diri untuk bersaing dengan anak-anak di luar tempat tinggalnya. Saya mengikuti program di The Floating School. Saya bersama beberapa teman yang lainnya memberikan pendidikan alternatif untuk anak-anak di Pulo Aceh. Di sana saya menularkan kepercayaan diri untuk anak-anak bahwa mereka memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh anak-anak lain di luar Pulo Aceh. Oleh karena itu, mereka harus berani bersaing dengan siapa saja.
Dalam sambutannya, mereka sangat ceria. Tampak dari wajah-wajah yang sangat antusias dalam menyerap segala sesuatu yang diberikan oleh Teman-teman The Floating School. Mereka butuh kesempatan yang sama dengan anak-anak di kota dalam memperoleh akses terhadap informasi apa saja yang berhubungan dengan pendidikan.
Kami hanya mencoba untuk mewadahi dan memfasilitasi mereka untuk mencapai apa yang mereka cita-citakan. Tidak ada murid yang bodoh, hanya ada guru yang bodoh. Begitu yang saya tangkap dalam sebuah film Bollywood berjudul Hichki. Tidak ada kata terlambat untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak negeri. Apapun yang bisa kita beri, lakukanlah. Daripada terus mencaci maki sesama anak negeri, lebih baik memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk mereka.
