Pemimpin dan Medsos

image
Ilustrasi (Sumber: wartagas.com)

Menurut saya seorang pemimpin publik sangat perlu mempunyai akun medsos, seperti FB, Instagram, dan Twitter. Karena dengan adanya akun medsos tersebut akan mendekatkan jarak pemimpinnya dengan rakyat, karena interaksi di medsos tentunya tanpa birokrasi. Tapi yang perlu diingat dalam berinteraksi antara pemimpin dan rakyat demikian sebaliknya adalah ETIKA KOMUNIKASI.

Buat seorang pemimpin terkadang diam lebih baik, apalagi medsos adalah dunia maya yang penuh kepura-puraan. Kadang sebagai pemimpin tujuannya baik, menggunakan medsos supaya cepat dalam menyampaikan informasi dan rakyat pun mudah dalam menyampaikan aspirasi.

Tapi tidak untuk sebagian orang, medsos ini akan menjadi sarana yang mudah dan praktis serta murah untuk mencaci maki pemimpin dengan tujuan mempermalukannya dihadapan khalayak, apalagi kadang mencaci maki pemimpin hanya karena birahinya tak kesampaian. Alamak!

Saran saya kepada pemimpin publik seperti kepala daerah, bahkan presiden sekalipun, sebaiknya jangan menutup akun medsos, apalagi setelah terpilih, karena ini akan sangat melukai hati pendukung, karena para pendukung akan menganggap sang pemimpin sudah tidak memerlukan dirinya, sehingga menutup akses.

Cuma yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin publik dalam mempergunakan akun medsosnya adalah jangan terlalu lebay, jangan terlalu reaktif. Bila perlu hanya memantau saja aktifitas medsos, slow responsive.

Kalau seorang pemimpin dalam menggunakan medsosnya terlalu reaktif akan merugikan dirinya sendiri, citra diri akan buruk dan ini akan menjadi bumerang. Lebih parahnya lagi akan dimanfaatkan oleh petualang-petualang politik dan barisan sakit hati yang junjungannya kalah dalam proses pemilihan untuk menyerang. Sesungguhnya mereka belum move on dan akan sangat sulit menerima kekalahan.[]

Matangglumpangdua, 6 Januari 2018
Pukul 13:11 WIB

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center