Melihat Sisi Positif Earth Hour

image

Lontuanisme (iCm) - Merawat bumi dengan segala isinya, sungguh merupakan tanggung jawab manusia itu sendiri. Peringatan "Earth Hour" misalnya, adalah salah satu bagian daripada merawat bumi terutama di bidang energi.

Malam ini, (24/3) saya berkesempatan hadir menyaksikan peringatan tersebut, bertempat di salah satu hotel di Banda Aceh.

Earth Hour hanyalah satu dari banyak langkah yang mengetuk kembali kesadaran kepedulian kita terhadap bumi. Terlepas dari kritikan bahwa peringatan Earth Hour didominasi oleh seremonial belaka. Terpenting, saya melihat kegiatan ini positif.

Setidaknya ada satu malam orang-orang tersadarkan untuk mematikan lampu satu jam. Mungkin efeknya biasa saja, dan langkah tersebut bersifat suka rela, tidak ada paksaan. Justru dari sanalah kita diuji untuk peka dalam hal partisipasi.

image

Dewasa ini, sebagaimana (mungkin) sudah kita ketahui bersama, isu global warming (pemanasan global) menjadi isu ekologi yang nge-internasional. Ramai pihak berharap pemanfaatan energi fosil untuk dialihkan kepada energi yang lebih ramah lingkungan. Sekalipun memang butuh waktu dan kesabaran.

Momentum earth hour yang saban tahun diperingati harusnya menjadi alarm untuk bergerak yang merangsang kepekaan bersama. Sejak awalnya diperingati pada tahun 2007, sampai tahun ini 2018 sudah 10 kali diperingati. Untuk diketahui, earth hour diinisiasi oleh WWF.

Terlepas dari pro kontra yang ada, ada baiknya earth hour dipandang dengan positif, sembari terus (boleh) dikritisi dengan semangat adanya dampak yang lebih real kepada kemanusiaan dan bumi itu sendiri. Mungkin, earth hour identik dengan seremonial belaka, minimal kita paham bahwa bumi dengan term energi perlu mendapat perhatian yang lebih.

image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now