TENTANG YA'JUJ MA'JUJ

Setelah Dajjal yg banyak mengkafirkan umat manusia, mati dibunuh oleh Nabi Isa As, beberapa tahun kemudian muncullah Ya'juj Ma'juj yang melakukan kerusakan dimuka bumi. Ya'juj Ma'juj ini memiliki fisik : Mukanya petak dan rata bagai wajan yg dipukul dgn palu. Daun telinga lebar dan saling bertemu dgn keduanya. Hidung besar. Mata sipit dan kecil. Rambut panjang dan diujungnya putih. Badan mereka besar dan tinggi dgn ukuran 4 hasta. Bahasa mereka tak mudah dimengerti. Kekuatan mereka tak mampu ditandingi oleh siapa pun. Mereka saat ini masih terkurung diantara dua bukit yg terletak antara Cina, Tibet dan Turkistant. Mereka berasal dari Timur bukan dari Barat. Mereka turunan Nabi Adam As, setelah Nabi Nuh As. Jadi manusia juga, bukan binatang, monster atau alliens. Saat Raja Iskandar Zulkarnein yg sholeh, berkuasa skitar tahun 550 M, sudah dibuat kurungan dari besi yg dicor logam, dimana lama kelamaan akan bobol juga. Mereka akan turun berbondong bondong bagai air bah dan membunuh apa saja yg mereka temui. Saat itu, kaum kafir yg tersisa, tiba2 terbelalak matanya akibat ketakutan dan mengatakan "aduhai, celakalah kami. Sesungguhnya kami adalah dlm kelalaian ttg ini bahkan kami adalah orang2 yg dholim" (Q.S.Al.Anbiya 96) Saat ketemu lautan, dlm sekejab air lautan kering diminum oleh Ya'juj Ma'juj. Saat itu, kaum yg muslimin yg tersisa, diungsikan oleh Nabi Isa kesuatu pengununan atas perintah Allah SWT. Saat mereka terdesak oleh kekuatan dasyat Ya'juj Ma'juj, Nabi Isa As berdoa kepada Allah, lalu Allah mengirimkan belatung kecil yg keluar dari tengkuk setiap Ya'juj Ma'juj & memakan daging2 mereka sehingga mereka mati terkapar .Bau busuk bangkai mereka menebar ke seluruh dunia. Kemudian Allah mengirimkan burung2 untuk membawa mayatnya & dibuang kelautan. Lalu Allah kirimkan hujan bersihkan semua najis tsb. Jadi yg tersisa hanya manusia muslim yg taat pada Allah sampai tiupan sangka kala sebagai awal kehancuran dunia fana ini. Wallahualam bi sawab

image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center