Catatan Gam Kribo: KETIKA LEBAINYA KAU, AKU DAN DIA (2 Selesai)

Cerita sebelumnya

 “Lihat ini kata-katanya, ‘Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk hidupku di masa datang’”, ucapnya sambil membuka layar. Aku mengangguk-angguk sambil memperhatikan jumlah ‘like’-nya. Cuma beberapa orang. Dan aku yakin, salah satunya adalah cowok lebai juga. Tapi aku memilih diam, tidak berkomentar. 

“Sebenarnya, dia mengatai aku. Aku tidak cukup baik. Oke… aku tidak cukup baik, tapi bagaimana jika keluarga yang lihat? Apakah tidak memunculkan masalah baru?” gugatnya. 

“Kau terlalu berlebihan. Tidak perlu sebegitunya..”, balasku tidak setuju. 

“Selain itu, aku mencoba melindungi keponakan yang begitu dekat dengan kami. Ia telah memanggilnya Bunda. Kemana-mana ia membawa foto kami, seolah-olah orangtua dia…”, balasnya cepat. 

“Kau tahu, Kemarin itu, ketika kami ribut, ia menangis dikelas. Seolah-olah dunia runtuh. Aku sampai dipanggil oleh ibunya menanyakan hubungan kami. Guru di kelasnya menanyakan, kenapa ia menangis? Ternyata hanya gara-gara kami...Ia merasa bersalah. Kau bayangkan? Aku tidak ingin ada mulut usil yang bercerita macam-macam kepada dia. Biar aku yang menjelaskan…”, ia menarik nafas sejenak dan kembali memandang tepat dibola mataku.  

“Ah, sulit… kau belum mempunyai hubungan. Kau seorang jomblo pasti sulit memahaminya..”, tudingnya kasar. 

Aku hanya bisa menelan air ludah pahit, di usia kepala tiga, kami sama-sama belum memiliki ketetapan hati.  Aku pun termenung sambil menarik rokok dalam-dalam, memutar kaset berisi ucapan si Kribo. Penampilannya bak rocker, hati selembut Ona Sutra. 

“Ya, kalau gitu kau ingatkan baik-baik.  Jumpa langsung. Nasehati untung baik dan buruknya status galau itu”, suaraku terdengar memecah kebisuan kami.  

“Aku sudah pernah sampaikan. Ini yang terakhir, caraku. Terpaksa aku bermain lebai, kadung basah dan sudah rusak, biarlah kita pesta makan bangkai. Kita menghidang bangkai, orang lain menyantapnya dengan pesta pora” balasnya lesu.  

***

“Bang… dah coba rokok ini?” tiba-tiba seorang perempuan berseragam merah telah berdiri disamping meja sambil menawarkan rokok. “Kalau abang beli seharga 17ribu, abang dapat mancis yang bisa di isi ulang…”, tawarnya lagi dengan senyum menawan. 

Aku langsung memandang si Kribo dan mulutnya bersuara, “Dek, abang beli satu… tapi bonusnya jangan mancis ya…”. 

“Jadi bonusnya apaan bang?”, balas gadis berbodi aduhai dan menggoda. 

“Akun medsos adek aja boleh? Siapa tahu abang bisa bawa pulang hati adek…”, balasnya cepat sambil menyodorkan kertas dan pulpen. 

Langsung aku memprotes dan geleng-geleng kepala, “Alamaaaakkkkkk… Dasar Gam Kribo kau… Baru ribut sama medsos, sudah modus sama sales, baru marah-marah karena mantan adek, sudah sibuk cari adik-adik…Lihat umur waaak…”. 

Sedang si Gam hanya menatap nanar penuh pesona ke arah gadis muda itu…

Banda Aceh, 01102017

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center