Rumah Duafa dari Steemit, Mungkinkah ?..


Haloo, selamat siang steemian. Semalam saya melakukan ekspedisi di steemit dengan mengunjungi 'peer to peer' akun steemian. Niat saya ingin membaca semua postingan steemian dengan harapan ada informasi dan pengetahuan yang dapat saya peroleh tentang seluk-beluk Steemit ini.

Saya menemukan satu akun steemian yang merupakan pendatang baru dijagat steemit dengan reputasi akun yang melambung. Beliau baru menggunakan steemit 5 hari yang lalu (17 Februari 2017). Beliau adalah paduka yang mulia Panglima Duafa bang Edi Fadhil @fadhiledi. Sebelumnya, beliau fasih menggunakan media sosial Facebook untuk mengkampayekan berbagai program bagi kaum duafa. Melalui media sosial Facebook, dkk beliau menghimpun dukungan dari berbagai lapisan masyarakat/citizen untuk mengeksekusi berbagai program 'cet langet rumoh' yang ditujukan bagi kaum duafa, buruh tani, anak yatim, janda, atau masyarakat yang tidak memiliki kemampuan memenuhi dasar sehari-hari.


Dalam menggunakan media sosial beliau memiliki prinsip sederhana yaitu harus mampu memberikan nilai lebih. Nilai plus tersebut beliau wujudkan dalam program Cet Langet Rumoh (CLR) diantaranya pembangunan rumah duafa, bantuan biaya pendidikan bagi anak putus sekolah, bantuan pembangunan/renovasi sekolah, dan program pemberdayaan ekonomi yang kita kenal dengan super store. Semua biaya program CLR dihimpun dari citizen dan masyarakat umumnya serta eksekusinya dikomandoi secara penuh oleh kabinet para relawan. Terkait penggunaan anggaran (meuripe-ripe) itu diumumkan secara terbuka melalui laman facebook Edi Fadhil. Seratus persen transparan, akuntabel, humanis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Semalam saya membaca postingan bak Fadhil di Steemit dengan judul Rumah dari Coklat. Sebenarnya semua postingan saya baca. Dana pembangunan rumah ke 44 bersumber dari hasil pejualan coklat yang di produksi oleh Cilet Coklat. Harga coklat satu buah dijual Rp 20.000 rupiah dan hasil penjualannya di bagi dua: Rp 10.000 untuk biaya produksi ulang dan Rp 10.000 untuk alokasi pembangunan rumah yang akan diterima oleh kak War. Berarti coklat harus terjual sebanyak 4.500 pcs agar diperoleh dana sebesar 45 jutaan untuk menyelesaikan pembangunan satu rumah (50% biaya produksi & 50% biaya bangun rumah).

Menurut informasi yang ada dalam postingan Rumah dari Coklat sampai tiga pekan yang lalu jumlah coklat yang sudah terjual sebanyak 1.500 pcs dengan jumlah dana yang berhasil terkumpul sebanyak 15 jutaan. Walaupun demikian ada juga yang ikut menyumbang tanpa membeli coklat.


***

Pernah suatu ketika kami krue film rumah online selama sepekan berkelana bersama bang Akmal Daud dari rumah ke rumah dan satu gampong ke gampong lainnya. Masih sangat banyak sekali masyarakat yang tinggal di rumah yang jauh dari kata layak huni. Bahkan sebenarnya kita tidak enak hati untuk mengambil gambar dalam keadaan tersebut. Yang ingin saya katakan adalah pembangunan rumah ke 45, 46, 47 dan seterusnya masih sangat di butuhkan dan tentunya harus di segerakan.

Jika pembangunan rumah ke 44 berasal dari dana penjualan coklat, maka rumah ke 45, 46, 47 dan seterusnya berasal steemit. Caranya bisa berbagai macam cara seperti mengupvote postingan yang di bagikan oleh akun bang @fadhiledi terutama konten yang postingan tentang penggalangan dana pembangunan rumah 'selanjutnya' atau program CLR lainnya. Nanti SBD yang terkumpul di alokasikan untuk jalannya program CLR. Mungkin ini cara yang paling mudah atau sederhana dan dapat kita jaukau selaku pengguna steemit pemula.

Cara lainnya adalah dengan cara mendonasikan SBD dengan cara meuripe-ripe secara bersama-sama. Anggap aja kalkulasinya seperti ini: Biaya pembangunan satu rumah membutuhkan biaya sebesar 45 juta. Saat ini harga 1 SBD di kisaran 50 ribuan. Maka kita ambil patokan dari paling bawah yaitu Rp 50.000 rupiah untuk harga 1 SBD. Berarti pembangunan 1 rumah membutuhkan 900 SBD. Kalkulasinya kurang lebih seperti ini HARGA SBD x JUMLAH SBD = TOTAL RUPIAH (Rp 50.000 x 900 SBD = Rp. 45.000.000).

Kalau seandainya ada 150 steemian yang berbaik hati dan mau menyumbangkan 1 SBD yang diperolehnya perminggu untuk program CLR terutama pembangunan rumah. Maka membutuhkan waktu selama 6 minggu untuk mengumpulkan donasi SBD agar dapat terbangun satu unit rumah. Durasi waktu donasi meuripe SBD bisa berkurang dari 6 minggu jika yang donasi lebih dari 150 steemian atau tiap steemian mendonasikan lebih dari 1 SBD tiap pekannya serta nilai SBD mengalami kenaikan.

Begitupun sebaliknya, durasi waktu pengumpulan SBD bisa bertambah jika 'Tangan di Atas' kurang dari 150 steemian atau donasi tidak berjalan dengan lancar serta nilai SBD mengalami penurunan.

Mungkin cara di atas termasuk cara yang sudah familiar dikalangan steemian. Karena selama ini para steemian sering meuripe-ripe SBD untuk aksi sosial yang terjadi di lingkungan sekitar terutama wilayah Aceh. Jika ada cara lain sila tuliskan di kolom komentar atau boleh juga memposting cara baru meuripe di akun steemian masing-masing. Atau jika kalkulasi di atas rancu boleh di koreksi.

Selama ini kampaye untuk penggalangan dana untuk program CLR rutin beliau lakukan lewat facebook. Maka jika steemian ingin mengirim donasi SBD, jangan lupa informasikan beliau atau kabari via memo.

Salam takzim untuk kabinet para relawan: Bang Akmal Daud, Bang @benimardaniat, bang taminsteem dan seluruh para relawan di kabinet Cet Langet Rumoh.


***

Sebelumnya, saya @muhammad.azkia dan Agis Marwan dan sempat mensutradarai sebuah film dokumenter tentang program Cot Langet Rumoh ini. Film ini di produksi oleh Yayasan Aceh Documentary, bang @jamsphonna dan pendamping bang @akbarrafs. Film tersebut berjudul "Rumah Online" dan judul itu dicetus oleh dua punggawa millenial Aceh yaitu Kak Nuu Husien dan bang @fadhiledi saat di Hip Hip Burger malam syahdu itu.

Sumber Gambar: Facebook
source

source


Regram from me @muhammad.azkia

Salam hangat untuk rakan-rakan steemian

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center