Susah itu selalu jadi goal keeper untuk mau sukses

Ini mengawali tulisan-tulisan yang akan saya bagikan di peakd. Beberapa waktu lalu saya memang bingung apakah saya akan menggunakan bahasa / english untuk mengisi, tapi karena awal-awal biarlah saya berbahasa dulu.

Eits mengapa kok menggunakan bahasa malah saya enggan? ini juga dipengaruhi dengan minimnya pengguna berbahasa Indonesia di ekosistem hive yang ada. Mungkin karena tidak ada translate bahasa Indonesia untuk manualnya atau juga tidak ada insentif bagi orang kita untuk pergi ke sini - a.k.a cari konten - akhirnya saya buatlah konten saja.

Santai kawan blogger yang ada, saya ga akan macem si situs-situs news besar itu yang suka main comot keyword dan sudah menguasai google. Bayangin coba ketik 123 aja di google mereka bisa2nya jadi page one. Di sini di hive akan jadi ekosistem yang baru dan tiada duanya, menggunakan blockchain, jadi tulisan akan jadi seperti tattoo yang selalu nempel di sini tidak akan hilang juga selain itu karena ada limit power yang ada sehingga tulisan kita selalu akan difilter, tidak akan ada tulisan tidak jelas lagi berkeliaran.

Untuk dejong sendiri mungkin ini akan saya bawa kepada blog saya sendiri, tidak banyak tutorial, tulisan hanya sebagai bacaan dan link-link yang saya anggap penting untuk dibagi bagi Anda. Serta berbagai macam opini yang bisa saya berikan demi kebaikan kawan-kawan semua.

Selain itu sedikit banyak bila menulis di sini akan melatih saya sendiri untuk sering nulis (a.k.a ngetik) sekalian untuk mencari crypto juga. Yang jelas akan jadi gila kalau lockdown terus dan tidak berkreasi sama sekali. Dan saya kira kegilaan ini akan terus berlanjut, note: virusnya tidak gila tapi reaksi-reaksi yang mengikuti itu yang tidak ada batasnya.

Ketika saya menulis post ini sebenernya saya awali dengan tulisan judul karena banyak juga dari keluarga besar saya yang mengalami PHK dan juga dirumahkan, bersyukurlah yang sudah mendapatkan pekerjaan di luar sana. Logika saja kalau semua tutup, mana ada lapangan pekerjaan? Sekarang ini kita berada dalam masa krisis dan kritis, salah langkah bisa masuk jurang, salah langkah di sini bisa juga mindset dalam kepala kita ataupun pilihan yang kita lakukan di dunia nyata (pasrah) atau bergerak. Walaupun toh kita berbuat hal seperfect mungkin tapi jangan lupa outcome itu juga dipengaruhi oleh outsider juga. Apakah yang dilakukan pemerintah sudah baik? saya tidak bisa yakin untuk bilang iya. Toh kalau nggak dan menuntut "ayo balik normal lagi" ~ pemerintah Indonesia menghiraukan lockdown dan buka-bukaan gimana ntar dengan pemerintah dunia lain? apa mereka juga mau buka? supply chain error - bisnis error - semua itu datang dengan harga yang harus dibayar. Sabar adalah ilmu yang perlu kita tuntut di jaman sekarang ini.

Juga ini menyadarkan saya bahwa negara kita, atau kita sendiri bagaikan gear kecil yang tidak berkutik ketika globalisasi itu terdiam. Helpless, pingin teriak tapi gimana lagi? keberanian untuk keluar dari sistem globalisasi itu dan berjalan sendiri? beranikah? tak tahu juga. Ketika Anda menanyai saya "kok berpikir terlalu jauh", ya kan saya bisa baca internet dan lihat macro, kalau lihat itu kan bisa diprediksi arahnya ke mana? dan macro besar ini jadi bahan pertimbangan apa yang 'kemungkinan' bisa menjadi ancaman (tantangan) bagi kita si semut ini.

Yah mungkin itu aja sih yang ingin saya bagikan di awal-awal, mungkin depressing tapi tidak apalah ini akan jadi theme saya dalam tulisan mendatang. Tapi saya juga sadar bahwa tiap ancaman selalu ada peluang yang menyertai, detik2 ini saya akan merekam perjalanan saya juga di sini yang bisa temen2 tiru untuk mendapatkan inspirasi tentang apa yang bisa diinvestasikan ke depan.

Full hardcore text wall aja, karena dalam text ini ada kalbu saya. Next post saya akan kasih gambar supaya lebih asik hehe

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now