Dinamai Saman karena tarian ini diciptakan oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad-XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo.
Mulanya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat. Kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari.
Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah dalam bentuk kesenian di Aceh. Bahkan saman sudah sangat populer secara Internasional.