Pentingnya Kerjasama Pembangunan Basajan (Banda Aceh-Sabang-Jantho Aceh Besar)

Daerah tidak bisa hidup dan berkembang sendiri. Agar berkembang, ia perlu membangun hubungan lintas perbatasan (cross boundary) dengan wilayah sekitarnya. Dari hubungan inilah, terbentuk sistem antar daerah dan sistem antar kota hingga terbentuk sebuah integrasi spasial yang disebut sebagai sebuah region. Secara teoritis, semakin aktif sebuah daerah/ kota dalam sebuah sistem antar daerah dan sistem antar kota, semakin cepat ia berkembang. Dengan bahasa awam, region adalah gabungan abstrak beberapa wilayah administrasi dengan kriteria tertentu. Region dapat dibentuk berdasarkan karakteristik, fungsi maupun kesamaan visi.

image

Untuk memaksimalkan sistem antar wilayah/ region untuk pembangunan, koordinasi dan komunikasi memegang kunci signifikan. Untuk itu, perlu didirikan sebuah kerjasama regional. Kerjasama regional dapat dijadikan pintu masuk untuk maju bersama melalui kerjasama dalam bidang-bidang strategis, seperti infrastruktur, pariwisata, ekonomi dan sumber daya manusia. Dalam jangka panjang, pembangunan dalam level region akan menciptakan integrasi perencanaan sehingga akan memicu aglomerasi kota dan penyebaran perkembangan kota berdasarkan hierarki serta pengendalian dan pengaturan fungsi area-area strategis.

Kerjasama regional adalah kerjasama antar wilayah administrasi. Oleh karena itu, kerjasama regional dapat memperbanyak opsi solusi terhadap masalah dalam wilayah yang terlibat. Bagi wilayah pusat kota, kerjasama regional akan membantu mengurangi beban kota dengan pertumbuhan pusat-pusat urban baru. Sedangkan bagi wilayah yang kurang berkembang, pertumbuhan pusat urban baru akan mengurangi kesenjangan antar daerah. Oleh karena itu, negara maju sering menjadikan kerjasama regional sebagai salah satu strategi kunci dalam memicu sekaligus mengendalikan pertumbuhan.

Region bisa dapat dibentuk dalam berbagai level, misalnya Uni Eropa, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), Kartamantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) dan Basajan (Banda Aceh, Sabang, Jantho).

Apa Kabar Basajan?
Pemerintah pusat telah menyadari pentingnya kerjasama regional dalam menghadapi tantangan kota-kota Indonesia kontemporer. Hal ini ditunjukkan misalnya dengan lahirnya Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah.

Di Aceh, kita sudah pernah mengenal Basajan, sebuah kerjasama regional tiga daerah antara Kota Banda Aceh, Kota Sabang dan Kabupaten Aceh Besar (Jantho). Pendirian Basajan telah diperkuat dengan lahirnya Memorandum of Understanding antara Tiga Daerah pada tahun 2008 untuk pembentukan Kerjasama Regional Basajan, diikuti dengan lahirnya Peraturan Bersama Tiga Daerah pada tahun 2009 tentang pembentukan Badan Kerjasama Regional (BKR) Basajan serta Peraturan Gubernur Aceh No. 66 Tahun 2009 tentang dukungan kepada kerjasama regional Basajan. Ruang lingkup kerjasama mencakup bidang sumber daya manusia, bidang sumber daya alam, bidang infrastruktur, teknologi dan informasi serta bidang pengembangan pariwisata.

Namun sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir Basajan seperti kehilangan gaungnya.

Menghidupkan Kembali Basajan
Kurang bergaungnya Basajan benar-benar sangat disayangkan mengingat perannya bisa sangat signifikan bagi pembangunan ketiga wilayah Basajan. Hal ini didukung oleh koneksi kuat tiga daerah yang telah terbangun secara alami, differensiasi potensi wilayah, serta pilihan kerjasama yang luas dan komplementer/ saling melengkapi.

Koneksi ketiga wilayah secara sederhana misalnya terlihat dari perjalanan turis asing. Mereka mendarat di Bandara Sultan Iskandar, Aceh Besar, menginap di sebuah hotel di Banda Aceh kemudian diving di sebuah pantai di Sabang. Selain itu, mobilitas penduduk dan barang lintas perbatasan antara ketiga wilayah juga sangat intens.

Potensi efektifnya kerjasama sangat besar karena pilihan bidang kerjasama yang efektif. Dalam isu pertumbuhan kota misalnya, Banda Aceh yang berkembang ke arah selatan akan membutuhkan koordinasi infrastruktur dan guna lahan dengan Kabupaten Aceh Besar begitu pertumbuhan urban areanya mulai menyebar ke area Aceh Besar. Aceh Besar sendiri bisa ikut menikmati spillover effect dari pertumbuhan Kota Banda Aceh jika mampu merespon pertumbuhan ini dengan cerdas dan koordinatif.

Kerjasama di sektor pariwisata juga sangat potensial. Kota Sabang memiliki wisata bahari dengan potensi kelas dunia, Kabupaten Aceh Besar memiliki potensi wisata alam yang eksepsional, sementara Banda Aceh kaya dengan potensi wisata histori dan religi. Differensiasi potensi wisata ini bisa menjadi pintu masuk pengembangan pariwisata sehingga pariwisata Basajan mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat secara maksimal.

Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengurangi disparitas wilayah antara Banda Aceh dengan Aceh Besar dan Sabang. Disparitas ini terlihat misalnya dari jomplangnya kualitas infrastruktur antara banda aceh dan aceh besar, baik jalan, air minum, layanan persampahan dan lain-lain. Sementara banda aceh mendapatkan penghargaan adipura hampir setiap tahun, di aceh besar kita bisa menemukan onggokan sampah di area yang berbatasan dengan kota banda aceh. Kesenjangan juga terlihat dari pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, infrastruktur, dan kualitas pendidikan. Kualitas hidup di banda aceh sudah cukup baik namun Sabang dan Aceh Besar masih memiliki masalah besar dalam berbagai bidang kehidupan.

Kerjasama ketiga wilayah memerlukan dukungan politik. Dukungan ini diperlukan agar Basajan mampu mengembangkan sayapnya dengan membuka jaringan kerjasama dengan lembaga lain sehingga dampak keberadaan Basajan lebih maksimal.

Oleh karena itu, pengaktifan kembali kerjasama regional Basajan bisa menjadi terobosan kebijakan yang akan menentukan arah dan kemajuan pembangunan ketiga wilayah di masa depan. Walaupun gaungnya sempat meredup di masa lalu, Basajan bisa dihidupkan kembali dengan semangat baru.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now