Segala Tentangnya, Tak Pernah Sederhana

IMG_2076.JPEG

Segala tentangnya, tak pernah sederhana. Yang membuat orang bingung sebenarnya di kepalanya ada apa. Jarinya terus-terusan mengetuk meja begitu juga dengan kakinya. Dia jarang sekali bisa tenang dan tak pintar duduk diam.

Otaknya adalah jalanan padat yang lampu lalu lintasnya padam.

Ia sebenarnya adalah jiwa yang ingin ditemukan. Namun, semua yang datang menyelamatkan malah disuruhnya menghilang. Tak berani sedikitpun berharap ada yang sedia menemani karena di pikirannya, ia hanyalah duri. Dirinya sendiri saja ia tak paham, untuk apa mengajak-ajak orang, menurutnya. Untuk apa juga membuka diri kalau nanti hanya akan disakiti lagi. Itulah suara yang terus dia dendangkan di dalam kepala. Dia ini pintar sekali menarik diri padahal tak pernah disuruh pergi.

“Aku itu sudah bosan. Lukaku selalu berulang. Itu-itu saja itu-itu lagi. Seperti kutukan!” Katanya suatu hari.

Kadang kupikir, anak ini betul-betul gila. Tapi dikatakan begitu, dia pasti tertawa karena sangat percaya kalau ada sesuatu yang salah dengan jiwanya. Seluruh kata-kata baik yang ingin kusampaikan pasti ia anggap dusta dan lawakan semata.

Padahal jauh di balik jiwa yang ia bilang tak utuh, untukku ia adalah sebuah rumah teduh. Penuh coretan, penuh guratan tapi di sana kulihat mata bijaksana yang sudah paham sekali dunia. Jauh sekali dari kata sempurna, timpang di sini dan di sana. Tapi dimana lagi bisa ku dapat, kaki yang menancap kuat padahal hidupnya sering disambar kilat. Yang masih pintar tertawa ketika hatinya sudah porak poranda. Mungkin baginya sendiri, ia adalah tragedi, tapi untukku ia adalah melodi.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center