Kemarau Masa yang Sulit

image
Musim kemarau yang berkepanjangan membuat tumbuh-tumbuhan menjadi kering kerontang, banyak pohon yang layu dan bahkan ada yang mati kekeringan. Banyak petani yang padinya kekeringan, karena tidak adanya sumber air dari saluran irigasi. Beberapa petani mengambil keputusan dengan solusi menggali sumur bor. Harga kisaran upah menggali sumur bor pun bervariasi, ada yang 1,5 juta yang menghabiskan dua batang pipa PVC, bahkan ada yang sampel 2 juta atau lebih bila menghabiskan tiga batang pipa PVC. Tidak semua petani yang sanggup menggalinya, karena harus mengeluarkan dana yang banyak sekaligus. Karena setelah menggali sumur, mereka harus membeli mesin pompa air juga, yang harganya paling murah 1,5 juta, itupun harga untuk mesin buatan cina. Kalau mesin buatan Jepang harganya bisa lebih mahal lagi. Kadang ada petani yang patungan untuk menggali sumur bor maupun membeli mesin pompa air. Dengan patungan, maka akan lebih membantu dan sanggup dalam hal dana. Ada juga yang mengupah pada pemilik sumur bor untuk mengairi sawah mereka, dengan harga yang bervariasi juga. Perjam berkisar 20 ribu, ada juga yang 25 ribu, bahkan ada yang 30 ribu, tergantung pemilik sumur bor/mesin pompa air. Ada juga petani yang baik hati, yang meminjamkan sumur sekaligus mesin, hanya pemilik sawah membeli bahan bakar saja. Ada juga yang cuma pinjam pakai sumur bor, karena punya mesin sendiri. Paling waktu sudah siap, pemilik sawah memberikan sedikit uang sebagai rasa terimakasih kepada pemilik sumur bor.
image
Setelah sawah diari, palingan airnya bisa bertahan dua atau tiga hari saja, karena panasnya cuaca. Akan tetapi, paling tidak padi akan sedikit lebih segar daripada tidak diairi sama sekali, yang akan layu, kering dan mati. Dengan diari, paling tidak seminggu sekali, padi tidak akan gagal panen total, cukup untuk modal tanam dan pupuk, begitulah biasanya ucapan yang kita dengar dari para petani. Kalau dalam istilah bahasa Aceh sering dikatakan "daripada putoh leubeh get geunteng" artinya, daripada tidak ada sama sekali, lebih baik ada walau sedikit.
image

Akan tetapi, seberapapun musim kemarau yang membuat tanah menjadi retak, tanaman, pepohonan menjadi kering, ingatlah! Jangan sampai hatimu, lidahmu menjadi kering juga dari mengingat Allah. Tetaplah basahi hati dan lidahmu dengan tetap berzikir mengingat Allah. Karena seberapapun musim kemarau diluar sana, maka jangan sampai jiwa dan hati kita ikut kemarau juga. Tetaplah selalu dalam zikir mengingat Allah, dan gapailah bahagia yang sesungguhnya. Semoga kita semua senantiasa mendapat Ridha, Rahmat dan Lindungan Allah SWT, aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.
Salam Steemian πŸ€πŸ™β˜ΊοΈ

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now