Penjelasan Baju Adat Aceh ( NAD ) ( Explanation of Customary Clothing of Aceh )

6936128F-90DA-44F7-8C79-6826DBA83C6A.jpeg

2D4201B3-C371-4BC2-9495-799DFD57FEA8.jpeg

Halo sahabat steemians
Kali ini saya akan menjelaskan tentang baju adat Aceh (NAD),atau lebih dikenal dengan serambi Mekkah.

Nah, foto yang diatas saya abadikan sebagai kenangan saya saat mengikuti acara karnaval HUT RI ( ulang tahun bangsa Indonesia ) ke- 70 di kota lhoksukon, dan diikuti oleh seluruh sekolah yang ada di kecamatan lhoksukon, termasuk juga sekolah saya SMKN 1 lhoksukon.

Langsung ke tema saja, saya akan menjelaskan tentang baju adat Aceh ( NAD ), pakaian adat untuk laki-laki terdiri dari 5 bagian, yaitu :

  1. Baju
    Dalam Bahasa Aceh baju disebut bajee. Bajee untuk pria harus berwarna hitam, lengan panjang dan kerahnya seperti kerah Cina. Di bagian kerahnya dan hiasan atau corak yang memiliki sulaman berwarna emas.
  2. Celana
    Dalam Bahasa Aceh celana disebut siluweu atau luweu. Sileuweu berwarna hitam dan terbuat dari kain katun.
  3. Kopiah
    Karena kental dengan nilai-nilai Islam, dalam pakaian adat Aceh memakai kopiah. Kopiah adat dikenal dengan nama kupiah meukeutop. Kopiah ini berbeda dengan kopiah biasa. Warnanya biasa hitam kuning dan bentuknya lonjong ke ke atas.
  4. Kain Sarung
    Orang Aceh mengenalnya dengan sebutan ija krong. Ija krong dililitkan ke pinggang sebatas kira 10 cm di atas lutut. Ija krong atau ija sangket yang digunakan tentu berbeda dengan sarung pada umumnya yang menutupi dari pinggang hingga tumit. Biasanya warna kain sarung ini dicocokkan dengan baju dan kopiah.
  5. Rencong
    Rencong adalah senjata tajam khas Aceh. Senjata ini digunakan untuk melawan Belanda disaat Indonesia dijajah pada masa lalu. Seperti foto saya yang diatas Rencong diselipkan ke pinggang bagian depan laki-laki. Kepala rencong harus menonjol keluar. Makanya disebut juga rencong meupucok, atau rencong yang ada kepalanya.

Berhubung saya tidak memiliki foto baju adat perempuan, tapi saya juga akan menjelaskannya. Bagian pakaian adat Aceh untuk perempuan terdiri dari 4 bagian, yaitu :

  1. Baju ( Bajee )
    Baju yang digunakan oleh perempuan Aceh berwarna merah, hijau atau kuning. Namun yang paling sering digunakan berwarna merah. Bajunya berbentuk baju kurung berlengan panjang.
  2. Celana ( Sileuweu )
    Celana yang digunakan sama seperti pria, berwarna hitam. Namun banyak karena sudah banyak terjadi modifikasi pada model, warna celana pada pakaian adat Aceh untuk perempuan bukan hanya hitam.
  3. Sarung ( Ija Krong )
    Pemakaian sarung pada perempuan berbeda dengan pada pria. Jika sarung pada pria dililitkan sekitar 10cm di atas lutut, maka para wanita harus diturunkan ke bawah lutut. Namun ija sangket pada pria dan perempuan pada umumnya sama.
  4. Perhiasan
    Perhiasan dan pernak-pernik yang digunakan para perempuan dalam pakaian adatnya cukup banyak. Bahkan bisa dibilang dari ujung kepala hingga ujung kaki. Perhiasan yang digunakan antara lain tusuk sanggul, mahkota atau dikenal dengan patham dhoi, anting, gelang, kalung dan bermacam-macam pernak-pernik lain khas Aceh. Biasanya yang paling menonjol adalah mahkota di bagian kepala yang cukup besar dan tinggi beserta kalung yang ukurannya besar-besar dan terbuat dari emas asli atau imitasi.
    Itulah penjelasan mengenai pakaian adat Aceh.

Pakaian adat Aceh seperti ini akan sering kita jumpai di acara pernikahan masyarakat Aceh.

Sedikit dari saya,jagalah dan terus lestarikan budaya kita yang sangat kaya ini.

Foto yang diatas saya abadikan dengan smarthphone Samsung galaxy grandprime, 8 MP.

Hello steemians friends
This time I will explain about Aceh traditional clothes (NAD), or better known as the Veranda of Mecca.

Well, the above photos I capture as my memories during the carnival event of the 70th anniversary of the Republic of Indonesia in the city of lhoksukon, and followed by all schools in the sub-district of lhoksukon, including my school SMKN 1 lhoksukon.

Jump to theme only, I will explain about Aceh traditional clothes (NAD), custom clothes for men consists of 5 parts, namely:

  1. Clothes
    In Aceh language the clothes are called bajee. Bajee for men must be black, long sleeves and collar like Chinese collar. In the collar and ornaments or patterns that have a gold embroidery.
  2. Pants
    In Aceh the pants are called siluweu or luweu. Sileuweu is black and made of cotton fabric.
  3. Copiah
    Because it is thick with Islamic values, in the traditional clothes of Aceh wearing a cap. The customary copies are known under the name meukeutop. These copies are different from ordinary skull caps. The color is usually black yellow and its shape is oval to the top.
  4. Cloth Sarong
    The Acehnese know him as krong. Krz wrapped around the waist is about 10 cm above the knee. Krong or questionnaire pajamas used are certainly different from the gloves in general that cover from the waist to the heel. Usually the color of this sarong cloth is matched with clothes and skullcap.
  5. Rencong
    Rencong is a typical Aceh sharp weapon. This weapon is used against the Dutch when Indonesia was colonized in the past. Like my photo above Rencong tucked into the front waist of men. The head of the rencong should stand out. Hence also called rencong meupucok, or rencong that there is a head.

Since I do not have a photo of a traditional dress, but I will also explain it. Aceh customs clothing for women consists of 4 parts, namely:

  1. Clothes (Bajee)
    The clothes used by Aceh women are red, green or yellow. But the most commonly used is red. His shirt was a long-sleeved shirt.
  2. Pants (Sileuweu)
    Pants that are used the same as a man, black. But much because there has been a lot of modifications to the model, the color of pants on the customs of Aceh for women not just black.
  3. Sarong (Ija Krong)
    The use of sarongs on women is different from that of men. If the glove on the men is wrapped around 10cm above the knee, then the women should be lowered down the knee. But the questionnaires in men and women are generally the same.
  4. Jewelry
    Jewelry and knickknacks used by women in their customary clothing quite a lot. Even practically from head to toe. Jewelry used, among others, bun, crown or known as patham dhoi, earrings, bracelets, necklaces and various other trinkets typical of Aceh. Usually the most prominent is the crown on the head of a large enough and high along with a necklace of large size and made of real gold or imitation.
    That is the explanation of traditional clothing Aceh.

Aceh traditional clothes like this will often we meet at the wedding of the people of Aceh.

A bit of me, be careful and continue to preserve our rich culture

The above photos I capture with smarthphone Samsung galaxy grandprime, 8 MP.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center