Almarhum Ayah saya mewariskan Al-Qur'an ini kepada saya sebelum beliau meninggal. Awalnya saya tidak terlalu memperhatikan isi nya karena biasanya saya ngaji saya pakai Al-Qur'an biasa dengan tafsir bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Tapi setelah saya membuka dan membacanya..., saya kaget karena terjemahannya tidak hanya berbeda karena ditulis dengan bahasa Aceh, tapi lebih dari itu ternyata di buat dalam bentuk sajak/puisi/pantun Aceh.
Kadang agak susah memahami maksud terjemahannya karena ada kata-kata bahasa Aceh yang ndak pernah saya dengar sebelumnya ditambah lagi ditulis dalam bentuk puitis.
Tapi bagi orang aceh yang suka "meuca-ee" mungkin akan suka membaca Al-Qur'an ini.
'Eh noe manteng dilee. trimeong geunaseh.