Terlepas dari khasana ajaran Hindu, manusia pada dasarnya bertingkat-tingkat jika dilihat dari kesadaran atau kecenderungannya. Kesadaran atau kecenderungan ini beragam, ada yang kesadaran batu, ada kesadaran
Sepertinya tim penyusun pembukaan UUD negara ini bukan orang sembarangan. Mereka orang-orang yang sangat visioner ketika memperlakukan negerinya. Mereka kumpulan orang-orang yang sadar bernegara. Mereka
Kelihatannya semua orang berada di tengah-tengah permainan papan catur ini. Papan catur ini sudah ada raja, menteri, gajah, kuda, benteng, dan pion, tentunya ada pemainnya. Para pemain saling adu strategi,
Alangkah baiknya mereka menemani ibunya belanja ke pasar, menghadiri kumpulan acara keagamaan runitan warga di kampungnya, dan bantu-bantu acara hajatan warga. Alangkah baiknya mereka fokus mengurusi rumah
Beberapa di antara kita barang kali ingin bercita-cita menjadi polisi. Kedengarannya mungkin sangat menarik menjalani profesi sebagai polisi. Fitur-fitur yang melekat di profesi ini kadang membuat kebanyakan
Kalimat-kalimat Tuhan sesungguhnya hadir dalam tiga versi. Pertama, Kalimat-kalimat tuhan yang terhampar di alam semesta. Kalimat-kalimat ini berupa gambaran aturan yang berlaku di alam. Gambaran ini mencakup
Hingga datang suatu masa manusia menemukan pohon HAM berdaun demokrasi sebagai tempat bersandar dan berteduh untuk melepas lelah sambil memakan buah kapitalis yang jatuh menimpa kepala mereka. Saya rasa
Tidak masalah tata bahasa telah menetapkan dua frase kata itu berbeda makna. Sudah tugasnya tata bahasa mengurusi penggunaan bahasa, setidaknya manusia telah terbantu dalam memahami maksud kata dan kalimat
Buku Pedoman Menghadapi UN (Ujian Nasional) Mata Pelajaran Kecerdasan Komunal
Pekan depan, para siswa secara serentak bersama-sama ikut UN. Satu mata melajaran kecerdasan komunal saja yang diujikan kepada para siswa. Beberapa siswa terlihat mempersiapkan diri menghadapi UN. Mereka
Aku lebih baik bodoh karena diriku, bukan karena pembodohan Aku rela dianggap bodoh daripada pintar karena pembodohan Aku terima dibilang bodoh daripada pintar karena pembodohan Aku sigap mendengar langkah
Lebah dan Kunang-Kunang - Bagian 5 (Kekunang-kunangan Lebah Membuat Lupa Siapa Dirinya)
Nilai budaya bangsa kunang-kunang telah mengakar di budaya bangsa lebah. NIlai itu telah meresap dalam kehidupan masyarakat lebah dan menjelma menjadi peradaban. Keluhuran kedua nilai pada bangsa ini bertemu
Lebah dan Kunang-Kunang - Bagian 4 (Golongan Warna Cahaya Melahirkan Kelompok Lebah)
Terdapat perbedaan warna cahaya yang dipancarkan lebah. Secara umum, warna yang dihasilkan pada lebah ada tiga, merah, hijau, dan putih. Perbedaan ini memberikan ciri-ciri khas dalam keterlibatan sosialnya.
Lebah dan Kunang-Kunang - Bagian 3 (Sarang yang Bercahaya)
Pada bagian ini kehadiran bangsa kunang-kungan di tengah-tengah bangsa lebah di kemas secara imajinatif . Imajinasi tentang kehidupan sosial dan tradisi masyarakat lebah yang terpengaruh oleh nilai-nilai
Lebah dan Kunang-Kunang - Bagian 2 (Tumbu Ketemu Tutup)
Sedikit lega bagi bangsa lebah melihat titik-titik cahaya. Titik-titik cahaya itu adalah kawanan bangsa kungan-kunang. Hadir dengan sendirinya dihadapat bangsa lebah. Mereka menyambutnya dengan sambutan
Lebah dan Kunang-Kunang - Bagian 1 (Alam masih bersikap wajar-wajar saja.)
Tulisan ini dibuat untuk mengetahui siapa lebah dan siapa kunang-kunang. Anggap saja tulisasn ini tentang perumpamaan.Mari kita simak deskripsi cerita singkatnya. Tulisan ini bukan hasil analisa ilmiah,
Jam, menit, detik, dan satuan waktu yang lain hanya masalah kesepakatan satuan waktu yang umum digunakan di banyak kebudayaan umat manusia saat ini. Tentunya ada beberapa bangsa-bangsa di muka bumi ini
Apapun dapat kita jadikan sebagai media belajar. Perjalanan hidup orang lain, pengalaman diri, buku, fenomena lingkungan, dan guru. Memperoleh khasanah ilmu dapat kepada siapa saja dan di mana saja.
Bismalah, Asalamaualaikum, Alhamdulilah atas berbagai karunia dan kesempatan dari Tuhanku kepada saya. Saya akan memulainya, Inilah saya, saya menyadari dengan keterbatasan diri ini, sebernarnya