Menikmati Kesalahan Penilaian Orang Lain Terhadap Diri Kita

Assalammualaikum wahai warga malam

Dikesempatan malam ini lagi-lagi saya akan menulis tentang fenomena sosial. Dalam kehidupan bersosial kita akan bergaul dengan orang-orang yang memiliki kepribadian yang berbeda, watak yang berbeda, sifat, sikap, dan tentu saja pemikiran yang berbeda.

Seorang bijak pernah berkata "niat baik tidak selalu dapat diterima dengan baik pula". Kadangkala niat kita bertolak belakang dengan penerimaan, kadangkala juga pemikiran dan niat baik kita malah disimpulkan buruk oleh orang lain.

image

Sering kita ketemukan disebagian kehidupan kita orang-orang yang menyimpulkan permaslahan yang salah, sesat lagi menyesatkan, dan ini di bisikkan dan disebarluaskan kepada orang lain lagi, sehingga tercipta publik opinion yang salah. Hal ini sungguh merugikan bagi subjek yang disimpulkan salah tersebut, persepsi yang salah dan disebarluaskan ini menjadi kesimpulan yang sesat lagi menyesatkan. Image buruk akan terbentuk kepada subjek tersebut, hingga orang-orang yang tidak mengenalnyapun akan berprasangka negatif terhadap subjek tersebut.

Sifat orang-orang yang senang menilai dan mengukur-ukur kepribadian orang lain ini biasanya akan senang menyimpulkan sendiri menurut pemikirannya sendiri, dan disebarluaskan kepada orang lain, sehingga yang sampai kepada khalayak ramai adalah hasil dari kesimpulan sesat dari orang tersebut. Sering kali orang model ini lupa menilai dan sadar siapakah sebenarnya diri dia sendiri.

image

Biasanya orang model ini jika melihat orang lain dengan rendah dan merendahkah orang lain, jika berbicara terlalu cepat memposisikan dirinya diatas daripada orang lain, orang lain dianggap bodoh, jika orang lain mengutarakan pendapatnya maka akan di cemooh. Bangga akan apa yang dia miliki, menganggap dirinya telah menempuh perjuangan hidup yang sulit hingga kesulitan perjuangan hidup orang lain dianggap bukan apa-apa. Biasanya orang model ini juga sering menjadi penjilat dimanapun dia berada tidak terkecuali di steemit ini, jika dia menemukan orang yang sudah jauh lebih hebat darinya sampai dia tidak sanggup lagi menandinginya maka jurusnya adalah menjilat.

Suatu waktu hal ini pernah terjadi dengan saya, saya mengutarakan pendapat saya tentang suatu hal, maka pendapat saya disimpulkan salah olehnya. Yang parahnya kesimpulan salahnya tentang saya ini disebarluaskan kepada khalayak ramai hingga tercipta anggapan buruk terhadap saya, maka orang-orang lain, baik yang saya kenal maupun tidak kenal langsung berprasangka buruk terhadap saya.

Saling menghargai adalah jalan penting untuk terbebas dari penyakit hati, tidak memandang rendah orang lain, menghargai pendapat orang lain, menerima hasil pemikiran orang lain dan jangan pernah mengukur-ukur orang lain. Jika salah saling mengingatkan, jika berbeda tetap dihargai walau orang tersebut memiliki pemikiran yang sama sekali berbeda dari kita bahkan bertolak belakang, jangan men-setan kan orang lain dan men-malaikat kan diri sendiri atau kelompoknya.

image

Kita memang berbeda wak, bukan brarti kita saling bermusuhan. Berbeda belum tentu musuh kita, tapi musuh sudah tentu berbeda, pahamilah kata ini dengan pikiran sehat. Ada tingkatan dan level untuk menjadi musuh, janagan dipukul rata.

Saya jadi ingat kata-kata dari Soe Hoek Gie

Kita Begitu Berbeda Dalam Segala Hal, Kecuali Dalam Cinta

Nikmatilah,.. Insya Allah Ada Jalan...

Tetap semngat,...

Dan.......

Salam Olahraga

Buruj ck under mind

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
4 Comments
Ecency