Tidak banyak orang bekesempatan bercengkrama dengan seorang dosen universitas finlandia, Ahli Etnografi dan Zubaidah Djohar aktivis kemanusian. Berkat kerja kera UKM Creative minorty yang berdara di Universitas Malikusaleh, Lhokseumawe mengait dosen asal finlandia tersebut berkontribusi melahirkan putra putri penulis berbakat. Beliau datang ke Aceh dengan tujuan untuk menceritakan pengalaman negaranya yang sama halnya dialami oleh Aceh pada saat konflik antara GAM dan TNI ada masa lampau. Bayangkan saja negaranya membutuhkan waktu 100 tahun untuk atau generasi ketiga pasca konflik dapat membicarakan kondisi yang mereka rasakan ke dalam suatu karya tulisan. Beliau salut kepada pemuda pemudi Aceh yang berani menuliskan kejadia dimasa lampau pada generasi pertama pasca konflik.
Perbincangan hangat pun terjadi ketika kak zubaidah mempersilahkan ibu marjanaa dan beberapa penulis untuk membagi pengalaman menulis mereka kepada peserta. Dalam kepenulisan tersebut menghasilkan karya bertemakan "Pemuda dan Perdamaian Aceh" yang ditulis dalam bentuk puisi, cerpen, opini dan feuture serta dilengkapi dengan pembuatan film pendek untuk kesuksesan rekaman jejak para penulis
