This content was deleted by the author. You can see it from Blockchain History logs.

Pengalaman Pertama Transit di Kuala Lumpur; efek tiket pesawat domestik mahal

IMG_20190601_060946.jpg

Hallo Steemian.....

Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman pertama menggunakan penerbangan Banda Aceh - Kuala Lumpur - Jakarta dengan penerbangan Air Asia.

Bukan sesuatu yang aneh lagi bagi orang Aceh kebanyakan, untuk terbang ke Jakarta lebih memilih penerbangan Luar Negeri (transit) di Kuala Lumpur mengingat harga tiket domestik sangat mahal, selisihnya malah sangat besar.

Baiklah... Ini pengalaman saya pertama kali menggunakan passport Indonesia ke negeri sendiri.

Tanggal 1 Juli 2019 saya bertolak dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh menuju Kuala Lumpur (KLIA II), segala sesuatunya pada dasarnya sama dengan penerbangan domestik, hanya saja untuk penerbangan internasional terdapat proses pendaftaran menggunakan passport.

IMG_20190601_080126.jpg

Tentu saja, karena ini merupakan perjalanan perdana saya ke luar negeri, saya mencari informasi yangvmemungkinkan untuk saya mudah berurusan di negeri orang yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Setelah mendapatkan beberapa infoemasi berharga, Bismillah, saya berangkat, segala sesuatunya di bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, berjalan lancar.

Penerbangan pun berjalan lancar, malah 20 menit tiba lebih awal dari jadwal penerbangan.

IMG_20190601_101416.jpg

Terbilang nekat juga sebenarnya, lalu bertanya di bagian informasi, menariknya, seperti sudah biasa, petugas di bagian informasi sangat ramah dan berbahasa indonesia dengan baik, bahkan memanggil saya dengan panggilan 'Mas' (mungkin karna saya bernama Yaisar Dinarto, dikira Mas-mas Jawa ya...)

Atas arahan petugas, saya mendaftar keluat imigrasi dan masuk kembali, melalui jalur yang diarahkan.

Jujur, sempat bingung melihat betapa besar bandara KLIA II ini, tetapi.... Ikut saja lah, begitu semangat saya....

IMG_20190601_102103.jpg
Ramai, padat merayap

Setelah melakukan self check in di mesin (kaya ATM lah) dan boarding pass di tangan, kembali melapor ke imigrasi untuk keluar negara. Kembali saya menemukan petugas dengan ramahnya, tapi kali ini sedikit diajak diskusi, kenapa banyak orang menggunakan passport Indonesia transit di Kuala Lumpur, saya hanya menjawab ringan, harga tiket domesik mahal.... Petuga pun tertawa ringan....

IMG_20190601_103542.jpg

Buat saya, kondisi di bandara KLIA II tidak terlalu menakutkan (sebelumnya saya sempau khawatir, berlebihan) hanya jarak antara kedatangan, keluar dan masuk lagi, lalu ke gate Q15 di mana saya akan terbang lagi sangat jauh, tidak kurang 4-5 kilo meter jalan kaki. Untung saja sepanjang jalan itu ruangan ber AC.

IMG_20190601_111046.jpg
Ini bandara yang besar

Menunggu saja di Gate Q15, mengingat waktu transit kurang lebih 3 jam dan penhalaman pertama, saya memilih langsung saja tampa mencoba mengeksplor hal-hal lain yang mungkin menarik di seputaran Bandara KLIA II.

IMG_20190601_130536.jpg
Pesawat menuju Jakarta

Pesan moralnya adalah, tidak sulit untuk melangsungkan penerbangan luar negeri, cukup pahami rutenya dan arahan petugas, gunakan bahasa yang ringan saja untuk bertanya informasi.

Demikian pengalaman saya....

Best regard
Yaisar Dinarto