This content was deleted by the author. You can see it from Blockchain History logs.

Ada Apa Dengan Gitarku?


source

Kebiasaanku bermain gitar sejak dulu memang sangat sulit untuk kuhilangkan. Segenap usaha sudah kulakukan untuk mengurangi hobiku ini, apa hendak dikata sampai detik ini pun aku belum bebas dari kegemaranku itu. Satu hal yang mungkin bisa dikatakan berubah dariku, dulu suka bawa gitar dan nyanyi tanpa open keadaan, sekarang aku hanya memainkannya di kamarku saat tanganku gatal ingin bermain.


Guruku berkata, "janganlah kamu berkekalan dengan musik, karena itu akan membuat hati dan pikiranmu membeku, keras bagai batu. Hasilnya, akan sulit sekali melunakkan hati karena sudah di dominasi oleh musik"....Begitu pesan beliau, yang saat itu aku hanya mendengarkan tanpa memaknai apa maksudnya.


Entahlah, apakah memang ini efek dari musik atau bukan. Yang aku rasakan sekarang adalah aku tidak lagi mudah percaya dengan para pencari sedeqah, sumbangan, bantuan dan semacamnya. Kucoba mengukur diriku sendiri, mungkin karena faktor ekonomiku juga belum stabil, sehingga memicu batinku untuk berburuk sangka. Istilahnya, menurut perhitunganku sang peminta punya uang di dalam sakunya 50x lipat dibandingkan dengan jumlah uangku. Mungkin bisa jadi benar ini benar gara-gara faktor keuanganku sendiri yang belum jelas.

Selanjutnya, mungkin juga dari faktor peminta itu sendiri, dia lebih sehat dan lebih gagah dariku, ahhh...aku lebih ikhlas menunggu yang benar-benar tidak mampu ketimbang harus "mempergemuk yang sudah gemuk".

Hal yang paling menggelitik lainnya yakni : Kenapa pencari sumbangan selalu berasal dari kawasan yang sama? Bisa kalian cek sendiri dengan memeriksa dokumen yang disodorkan, pasti 90% lebih pencari sumbangan itu berasal dari area atau kawasan yang sama (tidak etis menyebutkan langsung di sini).

Entahlah, mungkin hatiku terlalu keras untuk meresapi, aku setuju saja karena ini ulah dari gitar kecilku.
Cuma, jujur saja aneh kalau pencari sumbangan "UREUNG UREUNG SET DAN AWAK DAERAH SET-SET, JAREUNG TAKALEN AWAK DAERAH LAIN, TETAP AWAK DAERAH NYAN" (Semoga kalian tau daerah mana yang kumaksud). Hal ini membingungkanku, memilih antara "Kepalsuan yang semakin tumbuh subur, atau gitar yang memang harus kukubur"



  Posted from my blog with : https://rizal-sahabat.000webhostapp.com/2018/08/ada-apa-dengan-gitarku