Lagi Ku Cedera
Angin itu mengusap lembut pipiku
Mengering segala yang basah
Menderu detak jantung
Mencekam luka yang pernah pulih
Pernah sesaat bahkan secepat kilat
Halayak bertanya-tanya
Tak tampak pun
Tak mungkin
Terlalu sempurna lukisan senyum
kuterperangkap dalam angan
yang kucipta sendiri
Tenanglah wahai hati
Kau tak sendiri
Walau kau cedera kembali