This content was deleted by the author. You can see it from Blockchain History logs.

Bumantara ku

Bersarang dalam punuk aksara
Membilas gersang, menghadirkan sandiwara
Ini bukanlah kisah sendu, apalagi perjalanan haru
Ini mengenai secercah kisah berwarna abu

Menopengkan melankolis diatas plegmatis
Engkau lah sumber tulisan puitis
Mengajarkan makna sistematis
Kepada makhluk yang belajar etis

Laksana singsingan fajar, kau selalu ditunggu atas hadirmu
Bukan suatu hal tabu, apalagi yang semu
Antara ruang dan watu yang saling bertemu
Mendefiniskan hal baru akan garismu

Engkau lah sang filantropi ku

Namun citra dan netramu melahirkan rasa sayang
Hanya kepedulian yang engkau kembang
Membuat jiwa yang dingin seolah melalang
Waktu kedepan bukanlah suatu yang berbayang

Jangan begini...
Semua akan taksa jadinya
Arunika akan mengabu, senja akan membiru
Semua asing seperti hal yang baru

Jangan jadikan aku laksana peangkara
Memaksakan kehendak di yuddha asmara
Biarkan ia membiru semanis layunan sendu
Menjadi caraka di hujung pilu

Sekuat karsa melawan santau buana
Maherat yang mengundang gulana
Ganjaran salah menafsirkan rasa
Maaf, aku insan yang naif di mayapada

Loyal memang maknaku, namun elusif makna milikmu

Kirana yang menyinari hati nan duka
Menjadikan ia seindah kusuma
Bila ditanya, paradoksal lah jawabnya

Primordial kita saja menerangkan
Engkau sang bumantara, sedangkan aku bumiputera