This content was deleted by the author. You can see it from Blockchain History logs.

Penyelamat Bahasa Indonesia Itu Bernama @yarmen-dinamika

yd1.jpeg

Saya mengenal @yarmen-dinamika kira-kira 28 tahun lalu. Sejak saya mengikuti program Ordikmaru, Orientasi Pendidikan Mahasiswa Baru, di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, pertengahan tahun 1990-an. Setelah itu saya menjalin hubungan yang lumayan dekat, baik sebagai aktivis mahasiswa, kader HMI, sebagai aktivis organisasi nonpemerintah (Non- Government Organization) maupun sebagai jurnalis dan penulis.

Saya pernah menjadi wartawan Warta Unsyiah yang peminpin redaksinya selama enam tahun, Yarmen Dinamika, dan wartawan Majalah Mahasiswa Kampiun.”Yarmen sosok yang menyenangkan, mudah akrab dengan siapapun, dan ia adalah pendengar sekaligus pembicara yang baik.”

YD.jpeg

Bang Yarmen--begitu ia disapa oleh banyak kalangan di Aceh, mahasiswa, dosen bahkan orang-orang yang lebih tua–adalah sosok yang care dan mudah bergaul dengan siapa pun. Secara performance, wajahnya mudah disukai orang, baik pria maupun wanita. Secara komunikasi verbal, ia adalah seorang pembicara yang asyik, baik seminar, diskusi, maupun obrolan di warung kopi. Dan secara literasi, ia adalah ia penulis yang andal dan editor yang kecermatannya dikagumi.

Yarmen Dynamic

Bang Yarmen lahir di Singkil, 30 Juli 1965, telah menikah dan menikmati pendidikan terakhir di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Hukum Unsyiah--yang terakhir disebut, saya juga jebolan dari sana.

yd2.jpeg

Saat ini, ia bekerja sebagai wartawan dan dosen. Sebagai wartawan, sejak 28 tahun ia mengabdi di harian paling berpengaruh di Aceh, Serambi Indonesia. Di sana sekarang, dialah redaktur pelaksananya atau sering disebut managing editor.

Sedangkan sebagai pengajar, ia adalah dosen tidak tetap pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, dan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh, Aceh Utara

yd4.png

Praktisi komunikasi yang memiliki skills di bidng jurnalistik, public relation, linguistik, lingkungan hidup, hak asasi manusia, dan manajemen organisasi ini, hingga saat ini memegang jabatan sebagai Direktur Eksekutif Aceh Peace Resource Center (APRC), Penulis Pidato Gubernur Aceh, Sekretaris Forum Peduli Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Aceh, Wakil Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh dan salah satu pendiri dan Pembina Utama Forum Aceh Menulis (FAMe).

Bang Yarmen pernah empat kali ikut short course di Amerika Serikat, dan telah menulis tujuh buku, antara lain: “Aceh Bersimbah Darah”, “Tsunami Aceh Getarkan Dunia”, “Membangun Negeri Sadar Bencana”, dan lain-lain. Ia juga menulis puluhan artikel di beberapa surat kabar.

yd5.jpeg

Yarmen, oleh teman-temannya, dikenal sebagai sosok yang care dan memiliki kepedulian kepada teman. Bahkan ia seorang yang tak pernah pelit dalam hal merekomendasikan seseorang untuk posisi tertentu, sepanjang ia mengenal sepak terjang sosok yang direkomendasikan itu.

“Passion saya memang wartawan. Semasih kuliah pun tahun 1986 saya sudah menjadi wartawan kampus yang bernama Warta Unsyiah, bahkan pernah enam tahun menjadi ketua penyunting atau pemimpin redaksinya. Alhamdulillah, media ini masih tetap terbit hingga kini. Bentuknya saja yang bermetamorfosis dari tabloid ke bentuk majalah,” mata Yarmen di postingan perdananya di Steemit

Melatih Setiap Orang Menjadi Penulis

Sebagai wartawan, @yarmen-dinamika menggandrungi bidang lingkungan hidup, pendidikan, hukum, politik, komunikasi, kebahasaan, dan public speaking.

yd10.jpeg

Yarmen adalah pemrakarsa utama lahirnya Forum Aceh Menulis (FAMe), bersama Riri dan @Yellsaint24, sebuah wadah tempat ia melatih menulis siapa pun yang ingin jadi penulis. ”Tiap kali mengisi materi di FAMe selalu saya tanamkan keyakinan kepada peserta bahwa siapa pun bisa jadi penulis, kecuali yang tidak mau,” imbuhnya.

yd11.jpeg

FAMe yang sudah membelah diri dengan cabang-cabangnya di banyak kota di Aceh, misalnya, di Aceh Besar, Pidie Raya, Bireuen, Kota Lhokseumawe, Aceh Jaya, dan Aceh Barat. Di FAMe, Yarmen menyiapkan sendiri silabus pelatihan untuk satu tahun, sebanyak 74 materi, dengan agenda yang padat untuk membuat seseorang mahir menulis dan mahir berorasi. Dua hal itu, smart writing dan public speaking, disebut Bang Yarmen sebagai dua modal utama yang harus dimiliki manusia modern untuk bisa sukses.

Menyelamatkan Bahasa Indonesia

Yarmen bergabung di Steemit sejak Februari 2018, dan postingan pertamanya pada 31 Maret 2018. Dengan level reputasi 44, Yarmen baru 163 posts, difollow 465 followers, dan memfollow 129 orang.

yd13.jpeg

Jika Anda ragu, apakah postingan Anda sudah benar secara literasi Indonesia atau tidak, jangan segan-segan untuk membaca postingan @yarmen-dinamika. Ia sangat getol memosting, tulisan berseri berjudul “Tertiblah Berbahasa Indonesia!” yang sekarang sudah seri ke-18.

yd8.jpeg

Yarmen saat ini dipercaya sebagai penerima 200 Steem Power Delegasi untuk Keadilan, Evolusi Steem, dan SteemSchool @rismanrachman. Ia juga dinobatkan sebagai Bapak Literasi Aceh @kba13.

Menjawab pertanyaan saya, apa misimu Bang dalam menyelamatankan bahasa Indonesia, Yarmen menjawab,

“Hanya dua hal yang sejak awal bisa mempersatukan bangsa yang bhinneka ini, yakni ideologi Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Bahasa ini adalah bahasa orang Sumatra karena berasal dari Melayu Riau. Nah, sebagai orang Sumatra, bahasa Indonesia kita harus lebih tertib dan lebih santun dibanding penutur lainnya di negeri ini."

FAMe, Sekolah Menulis Gratis dan Promo-Steem

Yarmen Dinamika, Sosok Bapak Literasi Aceh ini, melalui FAMe, berobsesi menjadikan Aceh sebagai bumi literasi yang pegiatnya terbanyak di Indonesia.

yd7.jpeg

Melalui kelas-kelas FAMe yang berlangsung setiap pekan ia mengupayakan agar sebanyak-banyaknya orang Aceh menjadi mahir menulis, jago berorasi, serta tertib dan santun bahasanya. “Banyak alumni Fame sekarang menjadi Steemian, dan mereka menggunakan Bahasa Indonesia lebih baik dan tertib,” ujarnya.

Promojkf1.png

Istimewanya, setiap kelas FAMe diselenggarakan secara gratis. Peserta tak bayar, para narasumber pun tak dibayar. FAMe juga selalu berhasil mendapatkan tempat latihan gratis dari berbagai pihak. "Semua itu bisa terwujud karena prinsip: “Belajar tak selamanya butuh bayaran, karena uang bukan segala-galanya," ujar Bang Yarmen.

yd12.jpeg

Dalam melakukan promo-steem, Yarmen melakukan antara lain dengan cara ini. Di mana pun chapter FAMe dibentuk, ia selalu menyerukan awak FAMe untuk menjadi steemian. FAMe bisa menjadi tempat belajar yang ideal bagi kreator konten, sedangkan Steemit menjadi saluran yang tepat dan mendatangkan benefit bagi para kreator konten.

“Itulah sebab dalam silabus FAMe, materi tentang "Smart Mengelola Steemit" merupakan salah satu materi wajib yang diajarkan kepada awak FAMe. Tingginya angka steemian di Aceh, antara lain, karena lebih dari 800 orang di antaranya adalah awak FAMe

#promo-steem model ini tentu disukai oleh @steem-ambassador, dan orang-orang yang menyukai promo-steem dengan konten berkualitas seperti @hendrikdegrot @aiqabrago @levycore @hr1 @pharesim @curie @starkez @meekat @wackou @anarchoteh @thunderbird @rismanrachman @mariskalubis dan para #steem-ambassador Indonesia.

yd9.jpeg

Saya banyak berguru kepada Bang Yarmen, baik dalam hal penulisan, public speaking, berorganisasi, dan juga dalam hal mencintai manusia, termasuk dalam hal membangun relasi dengan wanita. Dalam hal itu semua Bang Yarmen bukan sekedar Guru, tetapi Suhu!

Mari menciptakan konten yang meciptakan kegembiraan, love you all