Gapura Yang Kerlap Kerlip Kaya Diskotik

Setelah beberapa hari tertunda akhirnya pekerjaan membuat gapura untuk merayakan 17 Agustus selesai juga. Kami warga , menyempatkan waktu di malam hari sepulang kerja untuk membuat gapura sederhana dari bambu.

Karena hanya terbuat dari bambu, salah satu dari kami memberikan ide untuk memberikan lampu kerlap-kerlip dan lampu diskotik yang memutar.

Cahaya warna -warni tampak menjadikan gapura sederhana ini tampak indah di malam hari.

Sebenarnya gapura ini sederhana namun jika di kerjakan sendiri tak akan pernah selesai. Dengan bekerja bakti di malam hari , kami dengan mudah menyelesaikanya dan hasilnya lumayan. Anak-anak akan senang bermain dibawah lampu ini.

Bahan bambu kami dapat dari kebun bambu milik RT sehingga gratis sedangkan lampu warna-warni adalah hasil kami urunan. Setiap tahun lingkungan kami selalu membuat gapura untuk memeriahkan 17 Agustus. Dengan gapura anak-anak akan lebih mudah mengingat kalau tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan.

Ada sih sebagian orang yang nyinyiring ngapain bikin gapura segala buang -buang uang. Bagi kami ini adalah bentuk rasa syukur kami atas perjuangan para pahlawan. Kami jugan ingin merasa gembira dengan memberikan warna-warni yang indah di lingkungan kami. Memang benar mengisi kemerdekaan adalah dengan karya nyata... kami juga melakukan karya nyata. Kami bekerja, menyekolahkan anak-anak kami dan hal-hal yang positif lainya.

Terus yang nyinyirin punya karya apa atau punya jasa apa terhadap bangsa ini? Begitu pertanyaan kami. Perjuangan para pendiri bangsa lebih berat dari pada membuat gapura seperti ini, Mereka korbankan darah dan air mata. La.. kami cuma apa... maka dari itu kegiatan perayaan 17 Agustus kami buat meriah agar anak-anak mencintai bangsa ini. Kalau dulu bangsa ini pernah di jajah bangsa lain. Dengan kemeriahan akan mudah menyampaikan pesan kepada anak-anak. Bukankah anak-anak suka yang warna-warni?

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
4 Comments
Ecency