Berharap #Poetry



SOURCE IMAGES
Berharap apakah ada kata yang lebih indah dari itu. Dari sekedar penantian yang menunggu Bukan meminta untuk segera Tapi hanya untuk mengatakan tunggu.

Kau tau
Aku pernah menolak panas mentari
Hanya untuk menunggu badai hujan berharap pelangi.
Kau tau
aku pernah berlari ke tepi
hanya untuk mencari tempat sepi
Untuk menunggumu, aku terus menanti.
Kau tau
Aku pernah menghayal tinggi
hingga nyatanya kuterdampar mati
Ketika aku tau sikap itu tidak kunjung pasti.

Lamunan putaran pernah hinggap disanubari
Berharap denganmu itu yang terakhir kali
teryata sajakku tak terkehendaki
Hingga aku berjalan mundur pasti.

Aku punya seribu duka hingga kau pelipur lara
Aku pernah kecewa kau imbangi bahagia
aku pernah mengatakan tak ingin
Dengan kau aku katakan ingin.

Tapi semua hayalah imajinasi
Bak coretan puisi sajak yang berubah kelabu
Diksi permainan kata. Itu semua hanya fatamorgana
Cuman permainan kata yang membosankan.

Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi dewasa berharap mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan.

Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu.

Kemarin kita masih tertawa, untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari yang menyakitkan.

@sulaidasilva

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
6 Comments
Ecency