Hal yang Luput Diperhatikan Saat Pembuatan Video Klip

image

Melihat kondisi pasar musik hari ini, rasanya kurang afdhal bila sebuah karya musik tidak dilengkapi dengan visualisasi, kita sebutlah ia video klip. Belum lagi terkadang pendengar tidak mampu memaknai arti atau pesan yang disampaikan dari sebuah lagu dengan hanya mendengar audionya saja. Tentulah hal tersebut membuat kita berpikir betapa dibutuhkan visualisasi dari lagu tersebut.

Dalam membuat video klip, banyak hal penting yang perlu diperhatikan. Misalnya konsep atau skenario adegan, aktor dan lokasi syuting yang cocok dengan skenario, kesesuaian antara cerita dan gambar video, teknik dan kesopanan dalam pengambilan gambar video, dan kualitas isi cerita video, serta tim yang solid dalam proses pengambilan gambar video di lapangan.

image

Dari banyak hal penting yang disebut di atas, ada hal yang sering luput diperhatikan dalam proses membuat video klip, di antaranya cerita yang cukup menyampaikan maksud lagu, kesesuaian alat musik yang digunakan di rekaman dengan di video klip, karakter aktor dan tentu saja setting berikut alat-alat yang akan digunakan sesuai setting cerita.

Sebelumnya kami mohon maaf telah memberikan penilaian. Tapi sebagai wujud peduli, kami rasa ini perlu kami sampaikan. Terkhusus di Aceh, dari banyak lagu yang telah masuk pasar, sebagian besar video klip dan isi lagunya digarap alakadar. Jangan bertanya kualitas cerita video yang sama sekali memang tidak diperhatikan. Barangkali teman-teman pembuat video berpikir, harga pasar video musik di Aceh cukup rendah, lagi pula masyarakat tidak menuntut banyak dan lebih, sudahlah begitu saja. Tapi sejauh ini kami sengaja sedikit menambah lelah dan materi dalam proses pembuatan video klip agar cerita lagu tersampaikan. Pada bagian ini, kami ingin berkarya. Jadi hajat mengeruk untung sebesar-besarnya biar dengan cara lain saja, yang agak berbeda. Tetap, yang namanya masuk industri ya cari laba. Ehehehe

image

Lalu tentang kesesuaian alat musik yang digunakan untuk rekaman dengan di video klip. Oh, Tuhan, ini sangat tidak dipedulikan. Di rekaman pakai drum, waktu di video klip pakai jimbe. Di rekaman pakai gitar elektrik, di video klip pakai gitar akustik. Maksud, bukankah lebih bijak alat yang dipakai di video klip sama dengan alat yang dipakai waktu rekaman? Atau kalau tidak, di video klip jangan pakai alat sekalian. Bikin cerita saja tanpa harus ada adegan pakai alat musik. Kalaupun harus pakai alat musik, yang sesuai sajalah, misal lead atau gitar saja. Jangan pakai setengah-setengah. Di album "Saban Sama" Apache13 hanya sekali pakai alat musik, di lagu Saban Sama. Alasan kami, sebab di lagu lain yang bergenre melayu itu kami menggunakan alat musik tambahan seperti accordeon, suling dan keyboard. Daripada orang penasaran dari mana suara-suara tersebut berasal, mending tak pakai alat musik di visual.

Karakter aktor. Mestinya kalau sudah tidak ada cerita video, apatah harus dibahas karakter aktor? Tapi begini, aktor itu membawa cerita. Hanya dengan memilih aktor yang tepat sebuah cerita bisa baik digarap. Kami beri contoh di lagu Meulati. Kan keren gitu? Ahahahaha

Terakhir, setting cerita berikut hal lain-lain menyangkut ini. Misal cerita di video yang kamu garap berkisar tahun 90-an, pilihlah kostum, gaya, alat-alat serta bentuk rumah atau kampung yang sesuai dengan masa itu. Kalau beda satu hal saja, kemungkinan nanti orang akan berkata, "eh, itu tidak ada pada masanya!" Jika pun berat untuk penyesuaian total, caranya, cari ruang paling ringan, yang memungkinkan cerita tersampaikan dengan baik, tanpa kecolongan.

Itu saja untuk hari ini. Semoga berguna. Dan sini kami tuah masing-masing sekali.

Mmmuuaach

Pelapor: @amekbarli ft seluruh personil Apache13.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
5 Comments
Ecency