Bustan-Inspira #3 | Andaiku Bisa Bicara

Assalamualaikum sahabat steemian, bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga selalu dalam rahmat dan lindungan-Nya dimanapun kalian berada. Hidup merupakan adalah sebuah anugerah dari sang Ilahi yang wajib kita syukuri. Hari demi hari engkau berhadapan dengan sinar mentari, bulan demi bulan engkau menatap rembulan yang indah di pandang mata.


Kita hidup penuh dengan berbagai pelangi yang mengeliligi kita, ada duka, canda, tawa dan bahagia. Terkadang hari ini kita bahagia, tetapi keesokan harinya lain cerita. Hari ini ceria, keesokan harinya lain kendala. Hari ini kita canda tawa, keesokan harinya bisa jadi ujian yang melanda. Kehidupan manusia yang begitu penuh dengan warna kehidupan, tetapi semua itu tergantung engkau bagaimana dalam menggapainya.


Di sini (Bumi) banyak yang sukses tetapi tidak sedikit pula yang tidak. Banyak yang berkarya, tetapi masih banyak yang tidak melakukan apa-apa.


Berlomba dan terus berlomba untuk bertahan hidup, yang di atas semakin atas, yang di bawah semakin tertimbun tanah. Sedikit orang yang mengulurkan tangannya, sedikit orang yang menurunkan tangganya, sedikit orang yang menurunkan talinya. Bahkan sebagian orang ada yang mengulurkan juga dengan ranting pohon. Namun ranting itu sudah layu dan rapuh untuk dijadikan tangan dari atas.


Hati yang mati, lentera yang padam dalam hati, dengki yang menyala-nyala dihembuskan ke dalam jiwa dan raganya. Tiada peduli dengan apa yang terjadi kedepannya, yang dia lihat hanya sekedar di depan mata sahaja.

Andai Saja Aku Bisa Bicara

Sungguh diriku tak akan tinggal diam untuk mencacimu, menghujatmu, menghinamu atas apa yang telah engkau lakukan di hadapan mata ku. Andai engkau tahu, aku selalu menjadi saksi atas apa yang telah engkau kerjakan, atas apa yang telah engkau lakukan di hadapanku. Aku tersakiti dengan hati yang amat pedih oleh mu, aku terluka setiap hari oleh mu, air mata darahku keluar setiap aku melihat mu.

Aku akan menanyakan sejuta pertanyaan untukmu.

Apakah engkau lupa dengan posisimu sebagai hamba? Apakah engkau lupa koodrat mu sebagai manusia biasa ? Tidakkah engkau berfikir dengan akal yang sehat? Sungguh engkau telah menghina ku, sungguh engkau telah menjatuhkan martabat ku di hadapan Sang Pemilik-ku. Tindakanmu seakan tidak pernah berahir sampai di situ.


Apakah engkau lupa, bahwa aku selalu mengawasimu? Jangan pernah berfikir jika aku akan selalu di bawahmu, jangan engkau pikir aku tidak sanggup untuk memiliki derajat lebih di atas mu? Asal engkau tahu, suatu saat akulah yang berada lebih tinggi di atas mu. Senjata apapun yang engkau pergunakan, yang engkau persiapkan tidak akan mempan untuk ku.

Wahai Dirimu yang Menyakiti

Apakah engkau lupa bahwa suatu saat engkau akan berhadapan dengan ku. Saat itulah engkau baru menyadarinya betapa menyesalnya dirimu, namun itu semua sia-sia. Disaat itu engkau ingin memperbaiki tindakanmu kepada ku, namun semua itu sia-sia belaka. Karena aku akan menjadi saksi mu. Meskipun engkau memohon seribu kali kepada-Nya, namun doamu akan sia-sia sampai saat itu.

Apakah engkau tahu siapa diriku ini?

Aku adalah yang sering engkau pijak (Bumi) dahulu kala, setiap langkahmu selalu ku ingat, ku rekam dalam memory ku, untuk bukti sebagai saksi saat ini. Semua rekaman akan aku jadikan sebagai pengakuan atas tindakan mu saat di Bumi Ilahi. Dulu aku yang di bawah, sekarang giliran aku yang di atas. Engkau tidak bida berbuat apa-apa lagi. Dahulu engkau berteman dengan teman-temanmu, harta dan anakmu. Tetapi di sini engkau sendiri hanya diteman dengan kesepian dan kegelapan.


Tidak ada yang bisa menolongmu kecuali seribu rupiah sedekah yang engkau sedekahkan dahulu, diantara semua anakmu hanya satu yang bisa menolongmu, yaitu anakmu yang soleh dan soleha. Dan secuil ilmu yang engkau bagikan dahulu kala.

Engkau berkata;

Andai saja aku bisa kembali ke bumi, akun akan memperbaiki diriku, akan memperbanyak sedekah, menuntut ilmu Allah sampai aku mati, dan mengenali agama Allah kepada anak-anak ku sampai aku mati.


Tapi sayang, engkau saat itu hanya bisa berandai saja, engkau akan tersiksa dengan penuh penyesalan. Karena yang bisa menolongmu hanyalah 3 perkara yang telah engkau abaikan dahulu, yaitu;

  1. Sedekah Jariah
  2. Anak Yang Soleh, dan
  3. Ilmu Yang Bermanfaat.


Pesanku Untuk Yang Masih Menghirup Rahmat-Nya

Pergunakanlah sisa hidupmu yang singkat ini dijalan Allah, persiapkanlah 3 perkara itu sebelum terlambat. Karena itulah yang akan setia kepada mu kelak nanti.


Terima kasih atas kunjungannya di blog sederhana ini 🙏


Sumber Gambar Image 1 Image 2 Image 3

Bustanur Rahmah
Steemit | @bustanun
Aceh - Indonesia
Rabu 18 April 2018

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
14 Comments
Ecency