Versi Indonesia:
Sumber gambar Google "www.konsultasisyariah.com"
Shalat jum'at sering orang bilang sebagai hajinya orang miskin. Sebaiknya ketika kamu ingin shalat jum'at, kamu harus datang cepat karena siapa yang paling cepat datang maka dia akan mendapat banyak pahala.
Aku hari ini pergi shalat jum'at bersama ayah ku "Gak da niat buat sombong". Kami menuju kemesjid dengan mengendarai mobil yang dimana aku sebagai sopirnya "Sekali lagi gak ada niat buat sombong".
Ketika mengendarai mobil, dalam pikiran ku hanya satu, yaitu: tiba di mesjid dengan selamat, ya dengan selamat. Sekitar beberapa menit, gak sampai setahun, aku tiba di mesjid. Memarkir mobil di dekat kuburan nenek buyut ku. Ya, di mesjid kami ada kuburan nenek buyut ku dan saudari dari ibu nenek ku (Kalau bahasa Acehnya adek atau akak nek nyang. Gak tau bahasa Indonesia nya apa) dan juga ada satu lagi kuburan anak kecil.
Memarkir mobil di samping kuburan nenek buyut ku yang selaku i
steri raja, tidak membawa kesan mistis bagi ku. Soalnya siang, gak tau nanti kalau malam wkwk.Aku dan ayah keluar dari mobil, lalu ku kunci pintu mobil dengan menekan tombol yang berlogo gembok di remote mobil. Kami sekeluarga memilih membeli mobil bukan karena ingin kelihatan mewah tapi agar nanti orang tua ku mudah menjenguk ku disaat aku kuliah. Ya, kalau ada apa-apa bisa langsung tancap gas tanpa harus menunggu jemputan dari mobil rental.
Di tempat wudhu, ku buka keran air, ku lipat celana ku hinggi mencapai lutut lalu aku meletakkan peci di gantungan yang terletak cukup tinggi di atas keran air. Setelah itu aku membasuh anggota tubuhku sebagaimana ketentuan wudhu yang telah di tetapkan.
Masuk dalam mesjid, duduk di shaf tengah. Kenapa aku tidak duduk di shaf belakang? Karena di belakang tempat nya shaf anak-anak, jadi aku memilih untuk duduk di shaf tengah.
Mendengar ceramah dari sang khatib, yang dimana ustad itu adalah mantan guru ngaji ku. Dengan kata lain, aku pernah ngaji di pondok pesantren yang beliau pimpin. Pada awalnya, aku tidak menyangka bahwa ada sebuah hadiah yang di berikan kepada ku.
Seperti khutbah jum'at biasanya, aku menunduk sambil memejamkan mata ku, ya kalian pasti taulah, ini adalah jurus menghilangkan ngantuk.
Tiba-tiba, ada sesuatu datang dari atas yang mengenai tangan ku. Gerakannya sangat cepat, secepat kilat "Sheeettttt" warna nya hitam. Benda itu mengenai tangan kanan ku dan memantul lalu mendarat di baju ku.
Kulihat dengan seksama di baju ku, aku sangat penasaran benda apa kah itu. Ohh ya Allaahhhhh. Benda itu adalah taik cicak yang sudah mengering. Ku prediksi, benda ini sudah lama di lepas sang pemiliknya.
Terpaksa, aku harus mengambil wudhu lagi. Karena wudhu akan batal jika terkena najis. Menuju ke tempat wudhu, lalu memutar lagi keran air nya. Setelah itu aku masuk kembali kedalam mesjid namun aku memilih duduk di tempat yang berbeda. Siapa tau hadiah susulan akan datang.
Selepas shalat jum'at, kami pulang menuju rumah dan aku juga yang mengendarai mobil. Tidak seperti biasanya, aku terkadang suka gugup ketika mengendarai mobil. Namun kali ini aku sudah bisa relax.
Hemmmm, sungguh hadiah yang diluar dugaan ku.
English version :
Prayers Friday often people say as a poor hajinya. It's best when you want to pray Friday, you have to come quickly because who comes the fastest then he will get a lot of rewards.
I go today praying Friday with my father "Gak da intention for arrogance". We went to the mesjid by driving a car where I was the driver "Once again there is no intention for arrogance".
When driving a car, in my mind only one, namely: arrived at the mesjid safely, yes safely. About a few minutes, not until a year, I arrived at the mesjid. Parked my car near my grandmother's grave. Yes, in our mesjid there is the grave of my great-grandmother and grandmother from my father's mother (If the Acehnese language is nek nyang, do not know what his Indonesian language is) and there is also one child's grave.
Parking the car beside my great-grandmother's grave as the king's wife did not bring my mystical impression. Because noon, I do not know later if night wkwk.
Dad and I got out of the car, then I locked the car door by pressing the button with the padlock logo on the remote. Our family chose to buy a car not because it wanted to look luxurious but so that later my parents easily visited me while I was in college. Yes, if there is anything can directly step on the gas without having to wait for the pickup from the rental car.
In place of ablution, I open the tap water, I fold my pants up to reach knee then I put the cap on the hanger that is located high enough on the tap water. After that I washed my limbs as the provisions of ablution that have been set.
Enter the mesjid, sit in the middle shaf. Why do not I sit in the back shafi? Because behind his place the kids shaf, so I chose to sit in the middle shaf.
Heard a lecture from the preacher, who is where the ustad is a former teacher of my ngaji. In other words, I once went to the pesantren cottage he leads. At first, I did not think that there was a gift that was given to me.
Like the usual Friday sermon, I looked down and closed my eyes, yes you must be taulah, this is the stance of eliminating drowsiness.
Suddenly, something came from above that hit my hand. Movement is very fast, as lightning "Sheeettttt" color is black. It was about my right hand and bounced and landed on my shirt.
I look closely at my shirt, I'm very curious what kind of object it is. Ohh yes Allaahhhhh. It was a lizard taik that had dried up. I predicted, this object has long been released by the owner.
Forced, I must take ablution again. Because ablution will void if exposed to unclean. Go to the ablution site, then turn the water tap again. After that I went back into the mesjid but I chose to sit in a different place. Who knows the next prize will come.
After the Friday prayers, we went home and I was driving. Not as usual, I sometimes like nervous when driving a car. But this time I can relax.
Hemmmm, really a gift that is beyond my expectations.