Hai,,, Aku sampan kecil. Dan ini ceritaku di Jogja
Dewa di Olympus
Jejak orang-orang misterius dalam goresan sejarah yang tertuang di dinding Candi semakin membuat Aku merasa penasaran. Tapi juga semakin membuat Aku bingung menerjemahkannya. Aku rasa kanuragan sejarahku belum sampai kesitu.
Aku kembali menjejali tangga selanjutnya. Di lantai sebelum menemui puncak Candi, Aku berkeliling menyusuri lorongnya. Kali ini Aku tidak ingin lagi mencari empat pemuda dan seorang perempuan tua yang membawa permaisuri.
Mungkin mereka telah tiba ditempat tujuannya. Mungkin saja kini permaisuri sedang bertemu dan bercanda seraya tertawa terbahak dengan calon suaminya.
Mungkin saja saat ini Si Pria Beruntung itu sedang memuji kecantikan calon istrinya, karena sihir lulur-lulur ajaib racikan si Mbah. Dan para pria sedang beristirahat, sedang Mbah terus mengolah berbagai jenis tanaman dan air liur burung pada lulur racikannya.
~
Cuaca semakin panas. Pun begitu, berada berada di atas bangunan kuno yang disebut candi terbesar di dunia ini menyajikan kesejukan. Semilir angin seolah memayungi orang-orang dari sengatnya matahari.
Di lorong itu Aku menikmati pemandangan yang cukup indah. Aku melihat pegunungan yang ‘memaku’ Daerah Istimewa Jogjakarta. Hamparan kabut tipis seolah memanjakan mata. Kece badai deh.
“It’s so beautiful,” kata seorang perempuan, Bule. Ia berdiri tak jauh dariku. Tapi suaranya yang lumayan keras bisa kuraba-raba, kira-kira ia sedang memuji keindahan apa yang sedang Aku juga lihat.
Ia bersama seorang bule pria. Mereka berdua bertubuh tinggi besar dan menggunakan topi caping. Bule pria mengenakan kaos putih dengan ransel, sementara yang perempuan mengenakan tangtop berwarna hitam. Keduanya tampak terkagum-kagum dengan keindahan Candi dan alam sekitarnya.
Bagiku Candi ini mungkin seperti kumpulan para Dewa di Pegunungan Olympus di Yunani. Dimana Zeus adalah adalah dewa tertua sekaligus pemimpin para dewa-dewa lainnya.
Ada banyak dewa disana. Hera adik sekaligus istri Zeus. Meski ia menikahi adiknya sendiri (Hera yang kemudian disebut sebagai Dewi Pernikahan), Zeus ternyata sangat murah hati.
Dalam kisah kepercayaan Yunani kuno. Zeus membagi tiga dunia ini. Satu dikuasi olehnya (daratan), satu lagi diserahkan kepada Poseidon (lautan) dan satunya untuk Hades (alam baka).
Candi Borobudur punya Stupa besar di tengahnya. Dikelilingi tiga barisan melingkar dengan 72 Stupa berlubang bentuk persegi. Kemudian di dalamnya terdapat Arca Buddha layaknya sedang bertapa. Ia duduk bersila membentuk teratai sempurna. Beberapa Arca tampak tangannya dengan sikap dibawa ke tengah dada seperti petapa berdoa, beberapa lainnya diletakkan di kaki bagian atasnya.
Sekian dulu, besok akan Aku lanjutkan kembali. Semoga kalian terhibur. Kunjungi tulisan sebelumnya; sampan kecil dan Jogja.
https://steemit.com/indonesia/@zulfikarhusein/jogja-dan-sampan-kecil-11ebe9d91297c
Salam dari ujung Candi
‘sampan kecil’