1. Sering mengingat dosa-dosa masa lalu.
Jika seorang hamba sering mengingat dosa dosa masa lalu, maka akan timbul rasa penyesalan dalam dirinya. dan dia akan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Wa Ta'ala dan akan memperbanyak pahala karena hakikat pahala itu adalah akan menghapus dosa. begitu juga sebaliknya, dosa akan dapat menghapus pahala yang kita telah berbuat.
2. Tidak mengingat kebaikan - kebaikan yang pernah ia lakukan dan Senantiasa melupakannya.
Ketika seorang hamba Melakukan kebaikan dan Dia melupakan kebaikan tersebut, maka dia akan merasa sedikit sekali apa yang ia lakukan selama masa hidupnya. dan dia akan berusaha untuk menambah kebaikan-kebaikan lainnya untuk memperbanyak bekalnya di akhirat nanti, dan dia akan berusaha untuk selalu berbuat baik selama dia masih diberikan kesempatan dan masih hidup.
3. Selalu melihat orang yang lebih tinggi dalam urusan agamanya tidak dalam urusan dunianya.
seorang hamba yang sering melihat orang yang lebih tinggi dalam urusan agamanya dan sangat dan sangat agamanya dan sangat dan sangat banyak ibadahnya , kemudian timbul rasa cemburu dan ia berusaha untuk mengalahkan orang yang dilihatnya itu, maka sebenarnya itu adalah suatu kelebihan yang ada pada dirinya, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Wasallam memerintahkan kepada kita agar selalu melihat orang yang lebih tinggi dari kita dalam urusan agamanya, dan melihat orang yang lebih rendah dari kita dalam urusan dunianya agar kita selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
4. Melihat orang yang lebih rendah dalam urusan dunianya.
Ketika seseorang melihat orang yang lebih tinggi daripadanya dalam urusan akhirat maka maka ia akan termotivasi untuk memperbanyak amal ibadahnya dan akan mencoba mengalahkan orang tersebut yang dilihatnya, dan jika seseorang melihat yang lebih rendah dari nya dalam urusan dunia, maka ia akan menambah nambah rasa syukurnya Atas apa yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada nya. dan dia akan merasa qana'ah yaitu ia merasa cukup terhadap apa yang telah diberikan dan titipkan oleh Allah Subhanahu Ta'ala kepadanya selama ini.
