Keseimbangan Hidup dan Kebahagiaan Yang Terasa Jauh

Kehidupan tidaklah jauh dari angka-angka yang terdapat dalam matematika, baik soal penjumlahan perkalian atau pembagian. Jika dalam matematika dihadapkan pada pertanyaan 1+1=2 , semuanya berjalan pasti sesuai ketentuan. Berbeda jauh dengan kehidupan yang sedang kita jalani dan akhir perjalanan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Tidak pasti, sepertinya halnya matematika. Inilah sebuah analogi kehidupan.

zen-2040340_960_720.jpg
Source

Sebuah analogi biasanya muncul saat kita terlalu memperhatikan sisi-sisi lain yang kita anggap sebagai ketakutan dalam menjadi proses. Semua kita adalah wujud angka 0 (nol) yang terus menanjak perlahan mengikuti proses alam yang tidak siapapun mampu memastikan jumlah selanjutnya setelah angka pertama. Tidak tertutup kemungkinan angka tersebut akan bergerak cepat, menapaki anak tangga kehidupan. Begitupun juga sebaliknya, terkadang angka tersebut akan tertahan enggan bergerak naik. Semua tergantung kita, membiarkannya bertahan atau merangkak naik dan perlahan.

WhatsApp Image 2018-06-10 at 23.25.50.jpeg

Jika angka 0 pertama kita sebut sebagai pondasi, maka angka 1 adalah keseimbangan. Sudah banyak orang-orang yang berhasil mencapai angka setelah 0, tidak sedikit pula tidak mampu mempertahankannya. Bukannya menanjak naik, malah kembali ke angka semula. Disinilah letak fungsi kita sebagai manusia dalam menyeimbangkan proses yang dijalani hingga mencapai angka-angka tertentu seperti yang diinginkan. Jangan terlena, semua yang kita lalui itu butuh evaluasi berkala, karena kekurangan pasti lebih besar dari kelebihan yang kadang kala tertutupi oleh keegoisan. Sisi kehidupan tergantung cara pandang, jika mau berfikir positif, maka positiflah, begitu juga sebaliknya.

doors-1767562_960_720.jpg
Source

Bukan sebuah masalah jika anda memiliki target khusus dalam hidup, target merubah angka nol menjadi angka-angka yang lebih besar seraya berharap anugerah dari Tuhan menyangkut persoalan takdir dan hasil. Kesempurnaan manusia adalah sebuah keniscayaan, tapi salah satu kesempurnaan adalah saat kita berani dan mau mempositifkan sesuatu yang bersifat negatif (asalkan tidak melenceng dari ketentuan yang ada). Begitulah cara pandang kehidupan, berfikir positif dan bersyukur dengan capaian, bukan dengan menyalahkan diri sendiri saat sebuah ekspektasi tak kunjung didapat.

WhatsApp Image 2018-06-10 at 23.25.50.jpeg

Hidup tergantung dari keputusan yang anda pilih, nikmati apa yang telah diraih dan berhenti terlalu berharap pada hal-hal yang belum mampu anda jangkau dengan tangan terbuka yang selalu anda tadahkan dalam wujud ikhtiar dan doa. Jadi, nikmatilah hidup dengan menerima kekurangan diri sendiri dan orang lain. Berhenti menghakimi diri sendiri dengan kegagalan yang peroleh dari proses perubahan angka 0 menjadi 1 dan seterusnya.

Rasa Bahagia Terasa Begitu Jauh

Semua manusia ingin hidupnya bahagia, ini murni sifat manusia dari sebuah kata sifat yaitu bahagia. Segala usaha dilakukan untuk meraih kebahagiaan tersebut, baik secara baik dan benar atau cara-cara yang tidak fair. Bahagia dan hawa nafsu berada pada posisi berdampingan, sulit memisahkan keduanya karena keterkaitan keduanya lah yang menggerakkan saraf motorik manusia untuk bergerak melakukan sesuatu.

door-1587863_960_720.jpg
Source

Merasakan kebahagiaan bersifat manusiawi, maka jangan heran saat kebahagiaan dirasakan membuat kita lupa diri dan cenderung bertindak egois seakan semua itu tidak ada campur tangan Tuhan yang Maha Mengetahui. Nah, bagaimana agar hidup kita bahagia? Tentu dengan bersyukur atas apa yang telah kita raih. Tidak perlu mengejar impian berlebihan yang justru merusak akal sehat dalam mengaplikasikan kemampuan diri. Cukup nikmati capaian dengan realita kehidupan manusia yang berlomba-lomba dalam menuruti hawa nafsu.

WhatsApp Image 2018-06-10 at 23.25.50.jpeg

Jangan pura-pura bahagia dan bersyukur hanya untuk menampakkan hal tersebut pada orang lain agar dianggap mampu dan hebat. Akuilah, bahwa kadar kemampuan manusia itu terbatas, memiliki cita-cita saja sudah luar biasa, apalagi mampu dicapai dengan cara-cara yang baik pula. Juga jangan lupa bersyukur dengan sandiwara hidup yang dibalut dengan kepura-puraan. Lihatlah masa lalu dengan segala kekurangan, bandingkan juga dengan kehidupan sekarang yang penuh dengan kelebihan hasil pencapaian, disana akan menemukan diri yang tak ada apa-apanya jika terus berpangku tangan tanpa melakukan sesuatu.

Jangan Lupa Bahagia

ksi banner.jpeg

gift.gif

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now