Rokok Dan Kopi Kehidupan

image

Indonesia pada umumnya dan Aceh khususnya merupakan daerah dengan tingkat perokok aktif yang sangat tinggi. Rokok seakan tidak akan terlepas bagi masyarakat Aceh terutama bagi para pelaut Aceh, tentu saja tidak ada yang mampu melarang mereka dari merokok.

Mungkin dari judul artikel ini sedikit lucu dan unik karena dulunya banyak tulisan tentang Air dan Kehidupantapi begitulah fakta pada zaman dan abad sekarang ini, bahkan rokok menjelma menjadi pemuncak keperluan sehari hari kaum laki-laki, bahkan ada di antara mereka dapat menghabiskan 2-3 bungkus rokok perharinya.

Pagi hari mrnjadi permulaan perokok aktif memulai untuk merokok yaitu pada saat bangun pagi bahkan tanpa minum/makan terlebih dahulu mulut mereka sesumbar mengatakan dalam bahasa Aceh "Masam That Abah" (asam sekali mulut) itulah awal mula merokok di lanjutkandengan minum kopi lalu bakar lagi rokok lalu saraapn pagi dilanjutkan lagi hisap rokok. Hal tersebut tidak dapat di pisahkan, bahkan pemerintah mulai menaikkan harga rokok tetapi akan sia-sia, karena selama masih ada rokok mau berapa pun harga tetap akan di beli begitulah kata mereka. Malahan daalm beberapa tahun ini pemerintah mulai membuat bungkus rokok dengan gambar-gbar perokok dengan dampak penyakitnya yang terlihat sangat mengerikan, Namun apa???
Itu hanya di jadikan masyarakat Aceh sebagai indikator enak tidaknya trmbakau dari rokok tersebut, bahkan ada yang meminta yang bergambar kanker bibir yang katanya rasa rokoknya sangat gurih dan nikmat mereka mengatakannya "Leumak That" hahaha...ada-ada saja, itulah hebatnya perokok walaupun mereka takut tetapi hanya takut penyakitnya bukan rokoknya.
Kasus yang lebih lucu lagi ada juga yang takut dengan penyakit yang ada di gambar tapi nanti dulu....mereka cuma takut gambarnya bukan rokoknya karena dia akan meminta rokok yang tidak bergambar penyakitnya. Hehhehe...

Aceh merupakan penghasiil kopo di Indonesia dan juga merupaakn daerah yang memiliki warung kopi terbanyak di Indonesia, maka tidak mengherankan hampir semua Masyarakat Aceh adalah penikmat kopi tidak terkecuali apakah dia Wanita atau Pria. Bagi kaum Pria kopi bagaikan primadona yang tidak tergantikan setelah rokok, bahakan ada beberapa Masyarakat yang mengatakan dalam bahasa Aceh "Lheuh Bu Hana Rukok ngen Kupi Lage Perampok Hana Senjata" artinya SIAP MAKAN TANPA ROKOK DAN KOPI SEPERTI PERAMPOK TIDAK ADA SENJATA, Ucapan tersebut bermakna tidak lengkap rasanya tanpa rokok dan kopi.

Aceh memiliki julukan 1001 warung kopi dan Aceh memilik sekitar 24 kabupaten dan kota, bayangkan saja setiap daerah memiliki warung kopi sekitar 100 buah kedai maka bisa kita hitung warung kopi di Aceh sekitar 2400 kedai lalu kita katakanlah perokok setiap warungnya sekitar 30 orang, nah jadi, 30 kali 100 = 3000 perokok di kabupaten/kota
3000 kali 24 = 72.000 perokok di Aceh dengan jumlah penduduk Aceh 120.000 maka hampir sekitar setengah Masyarakat Aceh adalah perokok, bahkan itu bisa lebih.

Seperti itulah bagaimana rokok yang sangat merajai para sebagian masyarakat Aceh, intinya tanpa kesadaran dari pribadi perokok itu sendiri maka mustahil bagi kita untuk melarang mereka untuk merokok. Semoga tulisan ini bermanfaat khususnya untuk Saya sendiri dan juga seluruh pembaca pada umumnya.

Terima Kasih kepada kurator Indonesia @levycore @aiqabrago

Aplikasi
@good-karma @esteemapp

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
10 Comments
Ecency