DISTRIBUSI PENERBITAN MEDIA MASSA

Bagian atau dari paket pemasaran adalah menyampaikan produk kepada target tempat yang dituju. Inilah fungsi distribusi yang disebut dengan sirkulasi dalam usaha industri surat kabar dan majalah.
Media cetak tidak hanya satu-satunya yang berkepentingan dengan masalah distribusi. Tetapi juga media elektronika radio dan televisi dalam merealisasikan pentingnya menyebarkan sinyal stasiun mereka kepada khalayak, sungguh pun hal ini tidak melibatkan siapapun dalam pengangkutan produk kepada pelanggan secara fisik, sebagaimana koran dan majalah. Tetapi radio dan televisi tersebut melibatkan banyak bakat dan kemampuan di bidang teknologi dan bisnis berkenan dengan metode baru pada distribusi sinyal seperti perusahaan kabel (tv) lokal.

    1.  Sirkulasi Surat Kabar dan Majalah
      

Surat kabar dan majalah memiliki persamaan dan perbedaan dalam menangani masalah distribusi walau kedua-duanya melaksanakan pengiriman melalui pos ke rumah-rumah. Seperti majalah khusus, mingguan tidak berlaku bagi beberapa surat kabar harian yang kecil oplahnya yang biasanya di antar ke rumah-rumah para langganan. Majalah sama dengan surat kabar harian, menempuh penjualan eceran melalui perantara atau distributor.[1] Perbedaannya majalah itu membuat kontrak dengan perusahaan distributor sedangkan surat kabar mendistribusikannya sendiri melalui perusahaan armada truk miliknya. Jenis distributor lainnya menggunakan alat angkut khusus diedarkan secara individual ke rumah pelanggan melalui kontraktor independent dan menjualnya secara eceran kepada langganan. Inilah sistem dagang usaha kecil dalam bisnis harian (surat kabar) dengan memanfaatkan tenaga-tenaga anak muda yang berumur sekitar sepuluh sampai enam belas tahun dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda.

Sistem usaha eceran ini menimbulkan masalah sebagai berikut :

  1. Kebanyakan anak-anak atau pemuda itu hanya menyambi menyebarkan/menjual Koran karena mereka lebih banyak penghasilannya dari pekerjaan pokok lainya, di samping penjual Koran.
  2. Khususnya diperkotaan, menimbulkan permasalahan alat angkut bagi mereka mengingat pagi-pagi sering dihadapi bahaya padatnya lalu lintas dan pencopet karena mereka dikenal membawa uang.
  3. Banyak koran tidak menggunakan anak-anak (pemuda) tersebut, karena kebanyakan mereka tidak bekerja pada pekerjaan pokok yang dapat merangkap pengedar Koran.
  4. Sungguhpun demikian timbul masalah juga dari pihak langganan yang tidak membayar produk tersebut tepat pada waktu malahan sering mengulur.
  5. Cara ini tidak berlaku di desa-desa atau pinggiran kota karena jarak langganan satu dengan lain berjauhan.

BAGIAN SIRKULASI
Bagian sirkulasi terdiri dari (1) Manajer Sirkulasi, (2) Pengendali Wilayah, (3) Pengendali Eceran
Bagian-bagian ini sangat penting di mana tenaga-tenaga staf dan lapangan perusahaan surat kabar berperan menjalankan tugas-tugas pemasaran terutama menetapkan sasaran pemasaranya.

Tanggung jawab tugas pokok manajer sirkulasi meliputi tugas-tugas sebagai berikut:
• Menyebarkan surat-surat kabar dengan sukses sampai di tangan para pelanggan dalam waktu yang tepat.
• Menghindari keterlambatan atau kegagalan dalam penyebaran karena akan mengakibatkan pada langganan dapat membatalkan sebagai pelanggan dan pindah ke media informasi lain.
• Sasaran utama diarahkan kepada peningkatan penetrasi langganan langsung ke pasar dengan meningkatkan persentasi rumah/rumah tangga langganan.
• Mengembangkan sistem pengirim/penyebaran yang efektif dengan memastikan daerah-daerah lokasi pasar yang strategis.
• Menagih pembayaran dari pelanggan dengan cara dan waktu yang teratur.

Masalah utama manajer sirkulasi adalah mengatasi hambatan lalu lintas kota yang umumnya Jarak yang jauh dengan agen yang tersebar setiap kecamatan, maslaha ini menjadi problem tersendiri bagi surat-surat kabar penerbitan sore hari yang sering menemui hambatan lalu lintas kota yang macet pada jam-jam tertentu. Sehingga beberapa surat kabar pagi untuk menghindari kemacetan lalu lintas sore tersebut. Jalan lain adalah dengan membangun unit percetakan di pinggiran kota sungguhpun dengan resiko pengeluaran biaya.

Manajer sirkulasi biasanya diangkat dari tenaga-tenaga manajer wilayah.

  1. Tugas rutin manajer sirkulasi Mengirimkan laporan keuangannya kepada manajer bisnis, dan sehari-hari bekerja sama erat dengan bagian pemasaran/penelitian.

Penjualan

  1. Penjualan tetap (langganan)
    Bagi penerbit yang baru mulai, penjualan kepada pembaca tetap harus dilakukan dengan pola “jemputan bola”, yaitu menjual melalui sales kanvas, sales agen, maupun mengerahkan semua karyawan untuk ikut menjual. Sedangkan bagi penerbit yang sudah lama dan punya pasar tersendiri, penjualan secara langsung dilakukan dengan menjaga kontiniyuitas penerbitan serta ketetapan pengirimannya, jangan sampai pelanggan menjadi kecewa karena koran terlambat terbit atau terlambat sampai pada pelangan, Untuk memperkokoh jaringan pemasaran sehingga menjadi pasar andalan, bagain sirkulasi harus aktif mengembangkan wilayah keagenan yang dapat mambuka peluang menjual secara langganan. Misalnya menjalin kerjasama dengan aparat Kecamatan, Kelurahan, RT, atau RW, dan pengurus Karang Taruna. Pertimbangannya, mereka itu adalah lembaga-lembaga yang ada ditengah masyarakat dan berfungsi sebagi agen-agen pembaharuan.(Pemula)

Banyak cara untuk menggaet lembaga-lembaga di masyarakat itu agar mau bergabung menjadi agen. Misalnya dengan memberi komisi, menjadikan mereka sebagai distributor dan sebaginnya. Agen adalah ujung tombak dalam melayani koran kepelanggan. Keuntungan bagi agen, bisa dikemas dengan sistem dengan sistem komisi atau sistem satuan. Sistem komisi adalah memeberi keuntungan kepada agen, dengan menghitung presentase dari langganan tiap bulannya. Umumnya, setiap bulan mendapat komisi antara 15 sampai 17,5%. Misalnya biaya surat kabar Rp. 30.000 per bulan, agen memperoleh komisi 17,5%, menerima sekitar Rp. 5.250. Jumlah ini diberikan kepada loper 5% atau Rp. 1.500 dan penagih 2% atau Rp. 600.

Sedangkan sistem satuan adalah pemberian keuntungan bagi agen dengan cara perhitungan harga jual secara eceran. Misalnnya penerbit menjual surat kabar dengan harga eceran Rp. 825. Dengan harga ini,dalam satu bulan agen herus setor ke penerbit Rp. 825 x 30 = Rp. 24.750. Jika harga langganan Rp. 30.000 per bulan berarti agen memeperoleh keuntungan Rp. 5.250 sama dengan keuntungan yang diperoleh melalui sistem komisi. Bedannya, sistem satuan ini memberi peluang kepada agen untuk mengembangkan usahannya dengan ikut mencari pelanggan maupun menjual secara eceran.

Dalam upaya menaikkan langganan, unit kerja sirkulasi memprospek pelangganan koran/majalah lain dengan menawarkan berlangganan surat kabar atau majalah, harga khusus. Penawarannya bisa dilakukan dengan pengiriman direct mail, ke rumah pelanggan koran lain, serta di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi orang.

  1. Penjualan tidak tetap “retail” (eceran)
    Harga jual untuk pasar eceran tidak sama dengan harga jual secara berlangganan. Biasanya sekitar 60 persen dari harga bandrol yang tertera pada penerbitannya. Jika surat kabar tersebut memasang bandrol Rp. 1.500 berarti harga jual untuk eceran 60% x Rp. 1.500 = Rp. 900. Demikian juga dengan majalah , bila bandrolnya Rp. 10.000 harga ecerannya menjadi Rp. 6000. Harga eceran ini hanya diberlakukan bagi orang-orang tertentu yang sudah terdaftar sebelumnya. Misalnnya anak-anak pengasong, kios-kios dan lain sebaginnya.[menawarkan-harian-super.jpg
H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now