Tentang Tudingan Jilat Menjilat di Steemit

IMG_20180217_141255.jpg
Tidak butuh waktu yang lama, tipikal asli pengguna Steemit segera dapat dibaca hanya dalam tempo tidak begitu lama. Oportunis, pragmatis, hingga provokator berbulu motivator pun muncul. Khususan provokator adalah duri dalam daging bagi keberlanjutan semangat positif yang selama ini telah dibangun oleh para "seniman" di media sosial berbasis blockchain ini.

Akhir-akhir ini kata-kata penjilat, cari muka dan banyak kata ejekan lainnya kerap dilontarkan oleh Steemian yang merasa bahwa interaksi antara sesama Steemian dengan saling memberikan standing applaus dan puja-puji merupakan bentuk jilat pantat. Apalagi bila pelakunya merupakan orang baru terhadap orang lama yang telah memiliki kekuatan vote yang besar.

Akibat ejekan-ejekan demikian, frasa jilat pantat tentu telah membuat kegaduhan di tataran pengguna Steemit. Pihak yang merasa idealis beranggapan bahwa apa yang mereka sampaikan--jilat pantat-- merupakan sesuatu yang harus disampaikan. Tapi benarkah anggapan itu?

Steemit terlepas dari berbagai keunggulan, adalah tetap sebuah media sosial yang bertujuan agar penggunanya berinteraksi dengan cara-cara yang pantas. Demikian juga platform medsos lainnya. Tidak ada yang dibuat untuk menimbulkan prahara.

Kelebihan Steemit adalah adanya vote yang bernilai uang. Ini semacam feedback yang diberikan Steemit kepada penggunanya, agar pengguna memiliki pendapatan dari interaksi itu.

Nah, karena vote didelegasikan kepada siapa saja, maka otomatis membangun pola komunikasi yang paling bagus antar sesama adalah sebuah keniscayaan. Kebergantungan kepada pemilik vote besar adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap sepele. Karena posisi pemilik vote besar seumpama orang kaya di dunia nyata.

Kita harus sadar bahwa pengguna Steemit adalah manusia biasa sama seperti para pemberi frasa jilat pantat. Saling membutuhkan dan tetap memiliki perhatian lebih kepada orang yang lebih mampu. Maka setiap orang haruslah mampu membangun hubungan dengan siapa saja, apalagi dengan ianya yang makmur dan murah hati. Karena tanpa kehadiran orang kaya dalam sebuah komunitas, yakinlah tidak akan ada perkembangan yang mumpuni. Karena sudah kodratnya orang kaya sebagai pelindung orang miskin. Tetapi, sebagai manusia orang kaya juga kecenderungan. Ia akan membantu siapa saja yang mau membangun komunikasi dengan dirinya. Juga akan melihat perkembangan orang yang dibantu. Pepatah tak kenal maka tak sayang, sangat cocok untuk ini.

Jadi tudingan jilat pantat, jilat liur merupakan tudingan sesat yang dilontarkan oleh orang berhati busuk. Inilah yang saya sebut provokator bangsat yang selalu melihat orang lain dengan pandangan buruk.

Dalam Steemit ini, bila saya dekat dan memuji kurator dan "orang kaya" vote, tidak akan membuat orang lain jatuh miskin, mati ataupun sakit. Karena tidak ada hak orang lain yang saya rampas. Demikian juga sebaliknya, ketika kurator atau orang kaya vote memberikan dukungan kepada yang ia sukai, tidak akan membuat orang lain mati.

Lazimnya sebuah usaha di dunia non virtual, Steemian juga harus bekerja keras membangun brand masing-masing. Karena citra sangat berpengaruh menghadirkan perhatian Steemian lainnya. Semakin dikenal seseorang maka semakin Berpeluang ia mendapatkan vote dari orang lain.

Marilah berhenti menghina orang lain. Jangan pernah terperdaya oleh para pengacau yang mengaku idealis tapi antara perkataan dan perbuatan tak pernah seirama.

Mari bersteemit secara sehat. Mari berjuang membangun brand masing-masing. Para pengacau takkan pernah membantu Anda. Mereka hanya bisa menghadirkan kebencian dan kemudian pergi tanpa rasa bersalah.

Dalam bahasa Aceh ada perumpamaan: Meunyo bijeh paleh, sampoe puteh bule boh han ubah-ubah. But peusuna ureueng, gethat didamba.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now