Berhentilah Menulis di Steemit!

Saya pikir anda pasti sudah paham hanya dengan membaca judulnya saja, tapi ternyata anda memang jahannam, nekat masuk ingin menggerayangi seisinya. Sungguh, anda sama ngacungnya dengan esmenen setelah melihat judul cantik nan aduhai.

image

Baiklah, daripada saya dicaci maki habis-habisan, lebih baik saya karang saja seisi tulisan ini, biar walaupun tidak bahagia, yang penting happy. Ya, memang saya yang buat judul di atas, kenapa, gak boleh? Emang Steemit punya bapak lo, Lempap!

Saya memang menyuruh berhenti menulis di Steemit, dan menganjurkan untuk membaca, mengamati dan menyelami berbagai kejadian atau peristiwa di sekitar kita. Atau jika kamu punya kesukaan bepergian jauh, pergilah dan belajarlah. Karena jika kamu menulis terus, tanpa membaca, mengamati dan menyelami berbagai kejadian atau peristiwa, itu bisa menurunkan kualitas hidup dan juga kualitas tulisanmu di Steemit.

Jika kamu menulis itu-itu aja dan di situ-situ aja, kamu juga pasti akan merasa bosan, kehabisan ide, dan akan merasa tertekan. Sangat mungkin kan kamu akan menjadi orang pertama yang gila karena Steemit. Jika pun tidak gila, postinganmu tentang yang itu-itu aja juga akan membuat orang-orang berfikir bahwa kamu kurang pergaulan atau kurang ie mik (air asi).

Belajarlah mengungkapkan sesuatu selain lewat tulisan, toh Steemit juga tidak melulu soal tulisan. Ada banyak macam karya yang bisa kita posting di Steemit ini, misal karya seni rupa, fotografi dan video. Indonesia itu sangat kaya, Lempap! Sangat tidak bijak mengandalkan tulisan semata.

Namun, betapa pentingnya memahami sesuatu sebelum mengungkapkan, baik itu lewat buku-buku, kitab-kitab, karya-karya seni, mengamati mobilitas, bersosialisasi dengan masyarakat luas, alam dan juga binatang. Tidak lupa, yang paling utama adalah selalu mengingat sang empunya ide-ide, yaitu Allah azza wajalla. Jika kamu hanya memikirkan upvote semata, jangan bilang kamu Steemian Lempap sejati.

Cukup segitu aja ya jamaah Steemit rahimakumullah. Semoga kita dirahmati dan dikaruniai rizki dan pahala yang melimpah, lalu setelah itu jangan lupa sedekah dan bayar zakat. Salam Steepap!


Foto, oleh @zeds

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
54 Comments
Ecency