Mengecek keberadaan pasien yang tidak memiliki telpon genggam, dan tidak tahu di rumah sakit mana dirawat adalah sebuah keasikan tersendiri bagi kami.
Lelaki paruh baya yang kami cari merupakan satu diantara 2.600an KPM kami di Kecamatan Juli.
Pagi menjelang siang itu kami bergegas ke kediamannya di Desa Blang Keutumba, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Tetiba di sana yang kami dapati rumah terkunci dengan jemuran baju di teras. Menanyakan kepada tetangga merupakan inisiatif kami. Ada informasi baru yang kami dapati, bahwa beliau sedang dirawat di rumah sakit. Tetapi sang tetangga tidak tahu pastinya di rumah sakit mana. Bermodalkan nama dan alamat kami mencarinya ke rumah sakit terdekat, dua dan tiga rumah sakit kami cari membuat kami menemukannya.
Kakinya yang sempat dioperasi karena kecelakaan 5 tahun silam, kini tidak lagi berfungsi untuk menopang tubuhnya, hanya tongkat yang menjadi andalannya untuk berjalan. Juga mata pencahariannya sebagai tukang becak terpaksa kandas dalam kejadian tersebut.
Sekarang lelaki itu kembali dirawat di salah satu rumah sakit bersama harapannya yang belum terwujud yaitu memiliki bentor (becak motor) untuk bisa menafkahi 4 Anggota Rumah Tangganya (ART).
Persembahan sedikit bantuan yang di luar juknis merupakan kesadaran jiwa sosial yang menggetarkan hati.
Sumbangan pun terkumpul, meski tidak seberapa. Yang semulanya kami menyambangi rumahnya, kiranya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya. Namun, sekarang kebutuhan itu seakan sangat tepat kami kasih, karena walauoun bukan dalam harga yanh fantastis namun cukup untuk kebutuhan keseharian dirumah sakit.
Dana sumbangan itu juga ditambah dengan zakat dagang dari salah satu pendamping UPPKH Kecamatan Juli.
Kita doakan saja agar harapan beliau memilki bentor (becak motor) terwujud. Dan dapat menggugah hati para dermawan.
Saleum: JUBAGARANG