Steem-street; Aceh-Bandung-dan Djogja

"Dari Aceh ke Bandung
Datang berkunjung dengan steemian semua
Usai acara meet-Up berlangsung
Kami mengapung lalu ke kota Djogja"

"Kiban cara le, ka siminggu di Djogja Hana ka peuget postingan meusaboh". Sindir @kitablempap suatu ketika. Memang benar, sudah satu Minggu di Djogja, belum satupun kutulis tentang kota yang terkenal dengan seniman jalanan ini. Maka, malam ini kutuntaskan hingga postingan sederhana ini ada di halaman steemit.

Baiklah. Sebelum menulis terlalu jauh, kuceritakan sedikit tentang keunikannya. Kota keren ini, mempunyai penyebutan nama yang begitu banyak. Jogja, Yogya, Jogjakarta, Yogyakarta, Djogja. "Teh yang butoi ile Nyoe"( yang mana betulnya)?? Hehe..Setelah mendengar beberapa teman dari Jawa berbicara, saya lebih suka menyebut dan menulis "Djogja". Karena untuk menghormati suku Jawa yang dalam bertutur mempunyai hentakan dan menggabung dua huruf sehingga terkesan tebal. Misalnya, gabungan huruf "Dj, Dh". Contoh kata"Udah" orang Djogja menyebutnya "Udhah. Udhah Mandhi?". Atau "Udhah lama di Djogja tapi ndhak sanggup makan gudheg". Heheh..
image
Djogja juga mempunyai julukan nama seperti; Kota Gudheg, kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Seniman, Kota Bakpia, dan bak-bak lainnya. Berkunjung ke kota Gudheg ini, belum lengkap rasanya jika tidak menikmati wisata malam. Malioboro misalnya yang sangat terkenal dengan pedagang kaki lima. Sajian makanan, kerajinan khas djojga, warung-warung lesehan, berjejer panjang hingga ke titik nol kilometer. "Lumpue na neu kira laju". Jalan itu juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman, musisi, yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, happening art, yang menambah semarak suasana malam.
image
image
image
Oya. Pernah dengar lagu Kla Project kan. Yang judulnya, "Jogja?" Sing-song dulu yuk, sambil saya istirahat dulu.

"Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila

Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ..."

Gimana mantap kan? Yang namanya pertunjukan seni tidak pernah sepi di kota ini.


#
Malam GSB(Gerakan Surah Buku) dan Promo-steemit

Pada malam Sabtu tanggal 24 yang sedang Februari. Di asrama Aceh Sabena, bertepatan dengan kegiatan rutin; Gerakan Surah Buku( GSB), saya, @zeds, @senja.jingga, ikut meramaikannya. Sebenarnya ada satu lagi teman kami @homalamba, namun keburu pulang, karena keperluan terdesak (kasian sekali, heheh..)


Kegiatan rutin para mahasiswa Aceh lhee uroe yang ka ulikot, kebetulan membedah, merajang, mencincang Buku "Sejarah Intelektual". Turut juga hadir beberapa mahasiswa asal Djogja dan seorang peneliti cengkeh fawaz asal Jakarta yang sudah tinggal di Djogja. Saya sendiri ditodong untuk menghibur gerakan surah tersebut, dengan membaca Hikayat. Alhamdulillah hikayat itu, sudah saya posting di steemit dua hari yang lewat. Di sela-sela diskusi GSB, ada beberapa peserta diskusi yang tahu lebih awal pasal kami berkunjung ke Bandung. Mereka bertanya lebih dalam bagaimana steemit yang selama ini menguar heboh beritanya kemana-mana. Lantas, @zeds dan @senja.jigga, mempromosikan steemit pada peserta GSB, dengan menjelaskan secara terang, analitis, sistematis, hingga beureutis, dari phon sampai habis, bagaimana tatacara bersteemit yang sah. Mungkin ada baiknya kutempel beberapa foto saat mereka menjadi Almukarrom dakwah steemit di GSB.



Sekian dulu teman-teman cerita tentang Djogja dan Promo-steemit di kota Sheila on tujuh. Besok atau lusa kita jumpa lagi!

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
9 Comments
Ecency