Sajak ini ditulis oleh seorang penikmat sajak.
Yang hidupnya dimulai dari sekoin 25 rupiah, yang kuingat saat itu banyak pos-pos yang dibangun disetiap sudut desa, katanya ada ninja berkeliaran, memangsa tulang rusuk kami yang selama ini kami jadikan sandaran.
Penikmat sajak ini hanya guyonan tanpa penilaian lucu atau tidak, hanya kadar emosi yang bisa menilainya.
Aku hanya penikmat sajak, yang bersandiwara sebagai seorang perokok dan pemabuk berat.
Terlepas dari itu ada juga yang menjadi pembenci abadi sajak,
Mungkin didalam hidupnya hanya tertanam jiwa sebagai seorang Dokter, insinyur, pilot atau profesor, yang tidak mau mengenal apa itu satire, sarkasme dan selera humor dalam memaknai kehidupan.
Longtan 28 juni 2018