TEDUH HATINYA, TAK AKAN ADA CINTA SETULUS CINTANYA

Wanita adalah makhluk istimewa. Percaya atau tidak begitulah kodratnya. Bagaimana tidak, setiap surga para lelaki dimuka bumi di ibaratkan terletak dibawah telapak kakinya. Begitulah perumpamaan keistimewaannya telah diletakkan oleh Allah SWT padanya. Rasulpun dalam Hadistnya menjawab pertanyaan seseorang yang datang menanyakan siapakah orang pertama yang ia harus berbakti, Rasul dengan tegas menjawab “Ibumu, Ibumu, Ibumu” dan yang terakhir barulah “Ayahmu”. Dalam hal ini meletakkan keistimewaannya perempuan sebagai seorang ibu 3 Derajat diatas seorang lelaki yang kita sebut Ayah. Begitulah kemulian, keistimewaan serta pujian yang pantas didapatkan seorang perempuan. Terlebih seorang manusia yang sering kita sebut ibu.

Seribu kalipun saya menyangkal bahwa ada wanita lain yang mencintaiku dengan tulus, takkan mampu membendung sebuah kodrat yang telah tertulis bahwa hanya ibulah di dunia yang mampu mencintai kita setulus-tulusnya. Tak akan ada rangkaian kata yang terlalu indah yang mampu ku rangkai untuk melukiskan teduhnya.
Namun, jika aku disuruh tulis sebuah tulisan yang menggambarkan kehebatan seorang perempuan yang ada disekitarku. Takkan ku pilih seorangpun yang lainnya, meskipun ia seorang menteri. Karena bagi seorang anak laki-laki tidak akan ada cinta terhebat baginya selain cinta ibu. Meskipun tak banyak cerita yang harus ku ceritakan tentang ibuku, tetap jika ditanya siapa sosok wanita terhebat dalam hidupmu ? jawabanku “Ibuku”.
Pekerjaannya memang hanya meliputi kehidupan rumah tangga saja. Namun kepenatan yang ia rasakan melebihi sebuah kerjaan kantoran. Mengurus sebuah rumah dengan tingkah anak yang berbeda-beda mungkin bukanlah sebuah pekerjaan mudah, inilah ladang ibadah baginya.
Bagaimana tidak, ketika seorang ibu bersedia berjaga untuk menjaga anaknya dimalam hari pahalanya setara dengan memerdekakan hamba sahaya sebanyak 70 orang. Subhanallah, sungguh amal yang dituai seorang ibu yang mengurus anak-anaknya dan suami sangat menguntungkan baginya kelak.

Menjadi seorang ibu dari beberapa anak belum tentu menjadi sesuatu yang mudah. Tapi hal itu berhasil dilakukan ibuku. Belum lagi harus membagi waktunya antara mengurus anak dan membantu ayahku yang bekerja sebagai seorang petani. Karena hidup bersama ayahku menuntut ibuku harus menerima semua resiko pekerjaan yang dilakukan ayahku. Untuk menjadi seorang istri shalihah harus bersedia membantu kepenatan ayahku.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)

Sumber Hadist

Maka Hargailah ibu selagi masih ada, dan Doakan dia bagi yang telah tiada. Teduh hatinya lambang kesucian, tulus hatinya bukan untuk di sia-siakan. Karena ia kau layak masuk surga, maka karenanya jangan pula durhaka.
[Sumber](GRUP WHATSAPP KSI CHAPTER BARSELA)
H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now