This content was deleted by the author. You can see it from Blockchain History logs.

Selalu Ada Air Mata Buat Ayah

image


Saya harus jujur. Setiap Malam Lebaran tiba baik Idul Fitri maupun Idul Adha , air mata saya keluar deras. Saya tak mampu menahannya. Saya terisak mendengarkan atau membaca takbir selepas Maghrib. Mata dan Hati saya terkenang sosok seorang lelaki; Ayah saya sendiri.

Saya rindu menyalami dan mencium tangannya sambil memohon maaf atas segala khilaf dan salah saya. Namun, semuanya hanyalah mimpi.

Sejak Tahun 1984, Ayah saya diculik sekelompok orang bersenjata laras panjang pada suatu Malam di rumah kami yang letaknya di salah satu Desa yang sekarang nasuk dalam Wilayah Bener Meriah.

Saya masih ingat bagai mana tubuh Ayah saya ditarik dari dalam kamar dan dipukuli sebelum dibawa sekelompok orang bersenjata tersebut. Saya belum lupa tangisan dan jeritan Ibu saya saat itu. Tak ada seorang pun yang berani keluar rumah membantu penculikan Ayah saya.

Saya tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah mereka menyiksa dan menculik Ayah saya. Semua karena saya masih seorang bocah berumur 6 Tahun. Semua kejadian yang dialami Ayah berlangsung di depan mata saya. Sedangkan kedua adik saya tertidur pulas di dalam kamar. Hanya saya yang menyaksikan bagai mana Ayah dibawa pergi mereka. Saya hanya bisa menangis.

Anda bisa bayangkan berapa kali lebaran saya sudah menangis.

Kenapa Ayah saya diculik? Kemana Gerombolan bersenjata itu membawa Ayah saya? DUA pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan air mata.

Semoga Ayah memafkan saya yang tidak bisa gagalkan penculikannya Malam itu.

Baiklah kawan, selamat rayakan Hari Raya Idul Adha. Berkorbanlah untuk Agama dan Orang-Orang yang Anda cintai. Maafkan segala khilaf lisan dan tulisan saya.

Tetap semangat di Steemit.

Keep eSteem ON![BA]