Selamat Jalan, Bang Syaf...

img_6666.heic


Berita itu kuperoleh Ketika membuka Facebook, Kamis 22 Oktober 2022. Beranda Fauzi Abubakar langsung terlihat. Mengabarkan kepergian H Syafruddin Budiman. Bang Syaf panggilan akrabnya.

Innalillahiwainnailaihirajiun. Bang Syaf memang Sudah lama sakit,’stroke. Akhir 2019 lalu, bersama Edi Suhaimi aku membesuknya di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin. Ketika mendengar suaraku, dari ranjangnya Bang Syaf memutar kepala.

“Sudah berisi dia,” katanya dengan nada khas. Aku menyukai gaya dia bicara dengan nada suara yang berat.

Bang Syaf lalu cerita dulu aku kurus. Penggambarannya mencerminkan betapa lama kami sudah saling mengenal.

Aku tidak ingat persis tahun berapa mengenal Bang Syaf. Mungkin antara tahun 1998 atau 1999 di awal-awal aku menjadi wartawan Serambi Indonesia. Wartawan senior Ibrahim Achmad, sering menjadikan Bang Syaf sebagai narasumber.

Di awal konflik Aceh, dua jurnalis dari Irlandia ingin mewawancarai Sayed Adnan, waktu itu menjabat Gubernur GAM Wilayah Pase.

Aku bawa dua wartawan itu menjumpai Sayed Adnan dan Bang Syaf merupakan perantaranya. Beliau punya hubungan baik dengan GAM, sekaligus dihormati oleh TNI. Dalam konflik Aceh, aku mendengar banyak orang tidak bersalah yang dibantu Bang Syaf. Dia telah menyelamatkan banyak nyawa.

Aku ingin menulis tentang dia suatu saat nanti. Dalam buku diari dulu, cerita tentang Bang Syaf pernah kutulis.

Bang Syaf meninggal di Banda Aceh. Jenazahnya sempat dibawa ke Pantonlabu, Aceh Utara, sebelum kemudian dibawa kembali ke Pulo Kiton, Bireuen, untuk dimakamkan.

Selamat jalan, Bang Syaf. Segala kebaikan Bang Syaf akan menjadi amal saleh yang membuat kehidupan Bang Syaf di alam barzah menjadi terang benderang.[]


img_6662.heic

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Ecency