Protokol Ketat di Sebuah Pesta

img_5818.heic


Pesta pernikahan di musim Covid-19 seorang anak sahabat kami di Banda Aceh, akhir Agustus 2020 lalu, berlangsung dengan penetapan protokol kesehatan secara ketat. Para tamu diperiksa suhu tubuhnya, juga didata nama, alamat, serta nomor telepon.

Meski demikian ketat dan membutuhkan waktu lama, menurutku tetap saja berisiko karena tidak ada yang tahu orang yang positif ada di antara tamu. Bahkan orang yang positif pun, belum tentu sadar dirinya positif.

Semua tamu undangan juga diwajibkan memgenakan masker. Tapi ketika makan, dengan susunan kursi yang tidak sampai satu meter, masker harus dibuka. Beruntung kami datang lebih awal, menikmati makan lebih awal, lalu memilih keluar. Tidak antre memberikan ucapan selamat atau berfoto bersama pengantin.

Di luar, ada beberapa pilihan kuliner. Kami mencoba beberapa sebelum meninggalkan lokasi walimah di sebuah hotel di Banda Aceh. Aku pernah menginap di hotel itu semasa menjadi anggota Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Aceh Utara.


img_5835.heic


Persta pernikahan seperti itu tentu mengurangi kenyamanan para tamu, juga yang punya hajatan. Tapi inilah yang disebut new normal, kita harus menganggapnya sebagai hal wajar dan membiasakan diri dengan protokol ketat seperti itu.[]

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Ecency