tuhan, aku berlindung padamu
dari godaan tuhan-tuhan baru
yang bermunculan di sekelilingku
aku berlindung padamu
dari rongrongan manusia-manusia
yang mempertuhan selain engkau
aku berlindung padamu
tuhan, aku berlindung padamu
walau engkau makin dilupa
dan disepelekan pemimpin-pemimpinku
aku berlindung padamu
walau di mana-mana engkau digusur
diganti cukong dan pejabat tinggi
yang menganggap kata-katanya
lebih tuhan daripada engkau
aku berlindung padamu
aku berlindung padamu
walau di pinggir-pinggir jalan
engkau diejek bendera-bendera parpol
walau di kantor-kantor
kursi direktur menggantikanmu
walau di mana-mana
kekuasaan menjadi tuhan baru
aku berlindung padamu
tuhan, aku berlindung padamu
sebab hanya engkau
tuhan yang sejatinya tuhan
kekuasaan yang sebenarnya kekuasaan
aku berlindung padamu
***
JAKARTA, KOTA YANG SELALU
MEMBUATKU BAHAGIA
Jakarta, kota yang selalu membuatmu bahagia
Lampu-lampu warna di malam tiba
celoteh anak sekolah di halte trans jakarta
bau keringat tukang sayur di KRL pertama
dan siulan kernet-kernet angkutan kota
selalu membiusku untuk tertawa pada dunia
dan kemacetan di jalan-jalan raya
ya, kemacetan yang makin gila itu
membuatku selalu mabuk
kembali dalam pelukannya
Siapa kata Jakarta kota yang menjengkelkan
Ini kota yang sangat menyenangkan
Siapa kata Jakarta kota yang membosankan
Ini kota yang sangat mengasyikkan
Siapa kata Jakarta bakal ditinggalkan
Ini kota yang sangat dirindukan
: jutaan manusia tiap hari
menyusu pada Jakarta
jutaan pencari kerja tiap saat
merindukan uluran tangannya
Di Jakarta tersedia racun dan gula
yang nyaris sama rasa dan aromanya
Di Jakarta tersedia sorga dan neraka
yang tumpang-tindih batas arealnya
Di Jakarta juga hidup setan dan dewa
yang sulit dibedakan raut wajahnya
Jakarta, kota yang selalu
membuatku bahagia
hingga akupun betah di sana
lupa pulang kampung
dan lupa silsilah keluarga
Jakarta, Oktober 2014
<br /><center><hr/><em>Posted from my blog with <a href='https://wordpress.org/plugins/steempress/'>SteemPress</a> : https://www.sembahyangrumputan.com/2019/02/02/puisi-bukan-golput/ </em><hr/></center>