Pohon Tumbang Di Gampong Meunasah Keumudee, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar/ Sumber
Beberapa hari terakhir, bermula pada hari Sabtu tanggal 28 Mei 2022, Provinsi ujung barat sumatera, yang pernah istimewa di republik ini, Aceh, dilanda hujan angin yang ekstrim. Kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar terasa mencekam dalam dua hari terakhir ini. Hujan yang disertai angin kencang telah mengakibatkan beberapa daerah di dua kabupaten ini tergenang banjir dan longsor. Pohon-pohon yang bertumbangan juga sempat menghiasi beberapa ruas jalan di Aceh Besar. Seperti yang bisa dilihat pada gambar diatas, bagaimana rusuhnya hujan angin yang melanda Gampong Meunasah Keumudee Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar dan sukses menumbangkan pohon besar hingga memenuhi jalanan dan mengakibatkan kemacetan. Aku yang saat ini berdiam di Banda Aceh, tepatnya di kawasan Punge Ujong merasakan suasana mencekam menyaksikan dahsyatnya Angin yang membuat pepohonan di sekitar tempatku berdiam meliuk-liuk seperti akan beterbangan tercabut dari akarnya.
Pohon Tumbang hingga ke badan jalan lintas Beureunuen-Tangse tepatnya di Gampong Paloh Jeureula, Kecamatan Sakti/ Sumber
Hujan deras yang disertai angin yang mengamuk kencang ini tidak hanya melanda Banda Aceh dan Aceh Besar, pindah ke timur gunung Seulawah, kabupaten Pidie, daerah darimana aku berasal, pun tidak luput dari amukan cuaca ekstrim ini. Beberapa ruas jalan utama yang menghubungkan kecamatan satu dan lainnya juga tak terhindarkan dari terjangan hujan yang disertai angin kencang. Lagi-lagi pohon besar yang tadinya tumbuh menghiasi bahu jalan bertiduran ria hingga ke badan jalan karena tak kuat menahan gelora hujan angin yang cetar membahana layaknya badai. Adik dari ibuku yang tinggal di ujung Pidie, Geumpang, yang berbatasan dengan kabupaten Aceh Barat sempat menghubungi kami via grup WA untuk menceritakan betapa mengerikannya suasana yang jauh dari apa yang diharapkan. Kami saling bertukar kabar dan menguatkan satu sama lainnya untuk tetap awas dan waspada menjaga diri agar tidak terjadi apa-apa hal yang tidak diinginkan.
Rumah warga desa Lambaro Skep yang dihempaskan oleh angin kencang/ Sumber
Rumah warga juga tak luput dari amukan angin kencang yang sangat tidak bersahabat ini. Bisa dibayangkan bagaimana paniknya warga yang langsung mengalaminya. Membayangkan bagaimana itu bisa terjadi saja aku sudah tidak sanggup. Seperti yang terjadi pada rumah warga Lambaro Skep, Banda Aceh, kami sekeluarga pernah tinggal di kawasan ini pada tahun 2014 silam. Sebelum pindah ke Ajun, Aceh Besar. Rumah yang terlihat pada gambar diatas adalah rumah bantuan korban bencana Tsunami 2004. Ada banyak polemik dulunya ketika rumah-rumah yang dibangun tidak sesuai dengan yang semestinya. Mungkin karena usia rumah yang sudah lumayan tua, dan tidak pernah di renovasi, ketahanannya terhadap angin kencang menjadi jauh berkurang. Semoga pemerintah provinsi dan daerah sigap mengerahkan aparatur terkait untuk menanggulangi sehingga dampaknya tidak massive dan berkelanjutan.
Video ini kuabadikan dua atau tiga hari yang lalu. Guna postingan ini, ku upload dia ke channel YouTube-ku yang biasanya berisikan video untuk komunitas openmic di platform ini juga. Dari jendela ruko tempat aku tinggal, di Punge Ujong bisa dilihat bagaimana pohon yang meliuk-liuk seolah akar tercerabut dari akarnya. Suara gemuruh hujan plus angin kencang ini membuatku tidak berniat untuk mencari angel video yang lebih baik. Ku videokan saja kejadian ini seadanya sembari berdoa agar hal buruk tidak menimpa kami semua disini. Bahkan pada saat postingan ini aku tuliskan, hujan plus angin kencang sedari siang tadi masih saja terjadi. BMKG Aceh memprediksi cuaca ekstrim ini akan terjadi hingga dua atau tiga hari kedepan. Semoga hal-hal yang tidak kita inginkan akan menjauh dari kita semua terkait situasi ini. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya teman-teman. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua. Amin Ya Rabb.
