Pemilihan umum perdana

Berkiblat atas KBBI, hak suara artinya hak untuk memberikan suara (seperti dalam pemilihan umum). Di Indonesia, hak suara didapatkan setelah seseorang menginjak usia 17 tahun dan setelah memiliki KTP. Hak suara adalah bukti dari jalannya sistem politik demokrasi. Dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat. Itulah hak suara.

Minggu ini, saya telah menggunakan hak suara perdana saya. Saya menggunakannya pada level pemerintahan paling bawah, yaitu tingkat kampung. Tidak tanggung-tanggung, saya merelakan 1 jam pelajaran sekolah untuk dapat menghadiri dan memilih calon geuchik untuk kampung Keutapang kedepan.

Pemilihan geuchik tersebut diselenggarakan di Meunasah Lhok Keutapang. Bermodalkan surat undangan untuk memilih. Saya menuju ke TPU tepat waktu. Sesampai disana, lokasi sudah disesaki warga yang sangat siap untuk memilih calon andalannya masing-masing.

Sesaat setelah kedua calon geuchik datang, yaitu pak Jamal dan Nazar. Pemilihan pun segera dimulai. Dalam hitungan detik, beberapa warga berdesakan memberikan undangan kepada panitia untuk dipanggil satu persatu. Melihat hal itu, saya segera masuk ke dalam lautan manusia tersebut dan menyodorkan surat undangan atas nama Kahfi Rafsanjani.

image

Menunggu panggilan dari panitia dibawah terik matarahi pagi sangatlah membosankan. Di tambah tidak adanya kursi untuk sejenak mengistirahatkan kaki yang mulai kaku ini. Sedikit hiburan yang membuat saya tersenyum adalah ketika beberapa orang tua kampung berkata bawah mereka tidak tau bagaimana cara membubuhkan tanda tangan. "Hana ku tuoh tanda tangan hai neuk, bangai kuh lon." Begitulah kira-kira ucapan beberapa orang tua kepada panitia membuatku tertawa geli.

Tidak lama kemudian. Nama saya dipanggil. Segera saya masuk kedalam ruangan berdinding kain yang kira-kira berukuran 10x10m. Panitia meminta tanda tangan saya lalu memberikan saya selembar kertas yang terpampang dua foto dari calon geuchik untuk dipilih.

image

Dengan percaya diri, saya menuju ke kotak suara. Mengambil sebuah paku yang sudah disediakan, lalu segara menancapkannya pada foto calon geuchik pilihan saya.

Itulah dia, hak suara perdana saya telah saya gunakan. Saya yakin suara saya terhitung dan berarti untuk masa depan kampung saya. Aamiin.

@rafsanjanipii

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
2 Comments
Ecency