*Bukan Salah Cinta
Tuhan
Hari ini aku mengingatnya
Aku melihat senyuman manis diraut mukanya
Sejenak aku bahagia
Namun disisi lain hatiku, aku merasakan luka yang mendalam
Yang sempat kurasa dan kucoba pendam
Aku tau
Tak ada waktu yang tepat untuk patah hati
Tapi hati selalu peka dalam membaca elegi
Seribu helai tangis ku titipkan dalam selembar daun talas didepan rumah
Kala embun hadir disudut mataku
Aku bertahan diruang kelam tanpa dirimu
Begitu lama waktu yang ku lalui
Mungkin Tuhan menginginkan waktu bergulir lebih pelan
Untuk sejenak ku toleh jejak-jejak lawas dipekatnya waktu itu
Hingga kembali ku tapaki birunya langit di esok hari
Membangun mimpi-mimpi indah
Menjadikan bahagia bukan lagi hanya cerita
Tapi terkadang aku takut, harapan ku akan runtuh sewaktu-waktu
Meski ku tau
Tak ada waktu yang salah untuk jatuh cinta kembali